Sesar merupakan patahan lapisan penyusun bumi yang mengalami pergerakan. Sesar punya dua sisi, namun yang biasanya bergerak biasa disebut sebagai hanging wall atau dinding menggantung. Bidang sesar sangat bervariasi ukurannya, mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer. Bidang ini terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng dan menghasilkan gaya pada batuan. Sesar ini menjadi pemicu guncangan atau gempa bumi bila bergerak cepat dan melepas energi. Jenis Sesar Berdasarkan Arah Pergerakannya Pada tahun 1951, Anderson membagi jenis sesar menjadi 3 berdasarkan arah pergerakan Sesar yaitu Sesar Normal, Sesar Naik dan Sesar Mendatar. a. Sesar Normal (Normal Faults) terjadi akibat gaya tekan maksimum pada arah vertikal sehingga menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar. b. Sesar Naik (Reverse Faults) karena gaya maksimum yang bekerja pada batuan berarah horizontal. Batuan yang ditekan oleh gaya tersebut menyebabkan salah satu bagian batuan bergerak ke atas. Reverse Faults biasa terjadi pada area di mana dua lempeng tektonik bertabrakan. c. Sesar mendatar (Strike-Slip Fault). Selain bergerak ke arah vertikal (atas/bawah), bidang batuan juga dapat bergerak dengan arah horizontal akibat Gaya yang bekerja pada batuan tersebut (Strike-slip Faults/ sesar mendatar). Hal tersebut terjadi akibat gaya maksimum dan gaya minimum memiliki arah horizontal. Baca juga: Disebut Ancaman Gempa di Jakarta, Apa itu Sesar Baribis? Pengertian dan Jenis Gempa Bumi Tanda-tanda Akan Terjadi Bencana Tsunami Contoh Sesar di Indonesia Mengutip situs ESDM Provinsi Lampung, sebagai negara yang terletak di antara lempeng tektonik, Indonesia memiliki banyak Sesar, baik yang aktif maupun yang tidak. Sebagai contoh di Pulau Sumatera terdapat sesar mendatar yaitu Sesar Semangko. Sesar ini membentang dari ujung Utara Pulau Sumatera hingga ujung Selatan Pulau Sumatera. Sesar Semangko merupakan sesar yang perlu diwaspadai di Pulau Sumatera. Selain Semangko, adapula sesar lain di area Sumatera yakni Sesar Mentawai jenis sesar naik yang memanjang dari Kepulauan Mentawai dari Utara ke Selatan. Kemudian sesar Cimandiri atau sesar geser yang membentang dari pelabuhan ke Subang. Lalu Sesar Lembang kategori sesar naik dengan area dari Gunung Batu Lembang hingga Padalarang. Selanjutnya Sesar Opak (sesar naik) dari dataran tinggi Wonosari hingga Yogyakarta. Kemudian sesar kambing (sesar naik). Sesar ini yang menduga menjadi penyebab Pulau Kambing terangkat ke permukaan laut. Adalagi Sesar Palu Koro (sesar mendatar) yang membelah Pulau Sulawesi dari Teluk Palu hingga Lembah Bone. Berikutnya Sesar Sorong (sesar mendatar) yang terbentuk akibat benturan lempeng Indo-Australia dengan lempeng pasifik.