Banyaknya tanaman tidak berarti kita akan memperoleh hasil yang lebih banyak dibandingkan bila kita menanam lebih sedikit. Produktivitas lahan yang optimum ditentukan oleh jarak tanam yang diperhitungkan dengan baik.
Bagaimana cara menentukan jarak tanam?. Kita jangan terlalu terpaku pada angka-angka yang tertera di buku mengenai jarak tanam. Itu adalah rekomendasi yang bersifat relatif artinya sangat bisa berubah sesuai dengan kondisi lingkungan dimana tanaman tersebut akan dibudidayakan.
jarak tanam menentukan produksi.
Faktor-faktor penentu jarak tanam :
Varietas tanaman Satu jenis tanaman yang sama namun berbeda varietas bisa jadi akan memiliki jarak tanam yang berbeda. Misalnya sawi yang memiliki banyak varietas yang berbeda-beda habitus (perawakan) tanamannya.
Lebar tajuk atau jangkauan percabangan tanaman.
Jangkauan akar Pada umumnya kita anggap bahwa lebar jangkauan akar sama dengan lebar tajuk.
Anakan. apakah tanaman menghasilkan anakan atau tidak. Jika anakan banyak maka jarak tanam akan jadi lebih lebar.
Kesuburan lahan Semakin subur lahan maka jarak tanam dibuat semakin lebar karena tanaman akan tumbuh subur dan lebat.
Ketinggian tempat. Bila sebuah varietas non-spesifik (beradaptasi pada semua ketinggian tempat baik itu dataran rendah, menengah sampai tinggi) maka jarak tanam untuk dataran tinggi akan menjadi sempit karena pertumbuhan tanaman lebih lambat. Namun ini tidak berlaku bagi tanaman yang memang spesifik dataran tinggi misalnya wortel, kentang, kopi arabika, brokoli, tamarillo, markisa ungu dan sebagainya
Cara menghitung jarak tanam pada dasarnya menggunakan rumus di bawah ini:
“Jumlah Tanaman” = “Luas Lahan” dibagi “jarak tanam” atau “Luas Lahan” dibagi “jarak tanam” = “Jumlah Tanaman”