Isra miraj merupakan salah satu sejarah yang sangat mempengaruhi persebaran islam hingga saat ini. Isra miraj sendiri dikenal sebagai dua perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam waktu satu malam saja. Apakah kalian tahu bagaimana kisah Isra Miraj bermula? Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam. Isra berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem menggunakan Buraq. Selama perjalanan, malaikat Jibril sempat mengajak Nabi Muhammad SAW singgah salat di beberapa tempat seperti Tayyibah, Madyan, Thursina serta Betlehem. Miraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari bumi ke Sidratul Muntaha bersama Malaikat Jibril. Selama menapaki langit ketujuh, Rasulullah sempat bertemu dengan beberapa nabi. Rasulullah bertemu Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, dan Nabi Musa di langit keenam. Baca Juga: Kalimat Luar Biasa Diajarkan pada Isra Miraj Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama, ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu. Selama perjalanan Nabi Muhammad SAW juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan, iblis dan perempuan penggoda. Sidratul Muntaha di langit ketujuh menjadi akhir perjalanan Nabi Muhammad menerima perintah Allah SWT. Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu, atau perintah dari Allah SWT untuk menyuruh umat islam melakukan ibadah shalat sebanyak lima kali dalam sehari. Biasanya, umat islam akan memperingati isra miraj sebagai tanda cinta kepada baginda Rasulullah SAW. Menurut al-Maududi dan mayoritas ulama, Isra Mikraj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah, yaitu antara tahun 620-621 M. Menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mikraj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Cerita ini terdapat dalam Alquran, tepatnya dalam surat Al-Isra. Berikut bacaannya: "Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambaNya dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.” (QS. Al-Isra'[17]: 1)