“Kami mencoba memadatkan ampas kopi dengan berbagai macam cara,” terang Lechner. “Kami mencoba dengan menggunakan gula, itu nyaris berhasil tapi kami hanya membuat gelas menjadi lengket dan hancur setelah digunakan beberapa kali.”
Intinya, sebut Lechner, adalah menciptakan produk dari ampas kopi yang tahan lama.
Setelah puluhan eksperimen yang gagal, Lechner beserta timnya di sebuah institut riset menemukan kombinasi sempurna antara ampas kopi dan selulosa biopolimer, lignin serta resin alami, yang sesuai dengan impian awal Lechner.
“Saat cangkir itu bisa berdiri tegak, rasanya sangat menyenangkan. Kami semua sangat gembira. Apalagi setelah kami sukses meminum kopi dari cangkir tersebut tanpa ada kerusakan setelahnya,” papar Lechner.
Disamping itu, kini inovasi Lechner bahkan sukses secara komersial. Cangkir dan piring Kaffeeform sudah tersedia di 10 toko di seluruh Eropa, bahkan perusahaan mereka kerap kewalahan menangani pesanan. Kaffeeform menjual produk secara online.
“Sangat luar biasa jika melihat dari mana asal pesanan itu, seperti kafe di Arab Saudi, hotel Ritz Carlton di Toronto, bahkan museum Nobel di Oslo yang meminta produk kami untuk dijual di toko mereka,” kata Lechner.
Dalam waktu dekat, Kaffeeform akan merilis produk cangkir yang lebih besar untuk cappuccino, dan mereka juga merencanakan membuat tumbler praktis bagi para traveler. Di luar itu, Lechner berharap bisa menciptakan berbagai inovasi produk lainnya menggunakan ampas kopi.
“Mungkin di masa depan kami akan menciptakan lembaran bahan yang bisa digunakan sebagai material furnitur,” harapnya.