Buku memoar Altan menceritakan tentang kehidupannya di dalam penjara. Ia menuliskan, "Tidak akan pernah lagi bisa mencium perempuan yang kucintai, merangkul anak-anakku, bertemu dengan teman-temanku, berjalan-jalan. Aku tidak akan bisa menyaksikan matahari terbit."
Organisasi PEN America menyebut dibuinya Altan merupakan 'serangan mengerikan terhadap kebebasan berekspresi'. "Kejahatannya tidak mendukung kudeta tapi efektivitas kritiknya terhadap arus pemerintah," ujar perwakilan PEN America, dilansir dari Guardian, Jumat (13/9/2019).
Gara-gara buku memoar tersebut, ia masuk dalam 12 besar penghargaan bersama karya jurnalis Amelia Gentleman hingga buku investigasi tentang Harper Lee. Karyanya pun dinominasikan untuk memperebutkan hadiah sebesar Rp 860 juta.