Pengolahan tanah tersebut berfungsi untuk memberantas gulma seperti dengan menggunanakan alat bantu seperti cangkul, bajak, traktor, garu. Alat-alat tersebut efektif tergantung beberapa faktor seperti siklus hidup dari gulma, penyebaran akar, umur, dan ukuran infestasi.
Secara biologis (hayati) pengendalian gulma ini dapat dilakukan dengan menggunakan organisme lain, dengan menggunakan organisme lain, seperti misalnya insekta, fungi, bakteri, dan juga sebagainya. Pengendalian biologis yang intensif dengan insekta atau juga fungi bisa berpotensi mengendalikan gulma dengan secara biologis.
Pengendalian gulma dengan secara kimiawi ialah pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida. Herbisida sendiri merupakan senyawa kimia yang bisa digunakan untuk mematikan atau juga menekan pertumbuhan dari gulma, baik itu dengan secara selektif ataupun non selektif.
Herbisida yang dipilih dapat berupa kontak maupun sistemik. Penggunaan herbisida tersebut dapat digunakan pada saat pratanam, pratumbuh atau juga pasca tumbuh. Penggunaan herbisida tersebut digunakan apabila cara-cara pengendalian gulma yang lainnya tidak berhasil.
Pengendalian gulma dengan secara kimiawi bisa memberikan keuntungan seperti cepat serta juga efektif, terutama untuk areal yang luas. Dampak negatif dari penggunaan herbisida ialah keracunan tanaman, mempunyai efek residu terhadap pencemaran lingkungan.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/Gulma", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }