Mad cow disease atau penyakit sapi gila adalah gangguan otak akibat mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi. Penyakit ini ditandai dengan gangguan emosi yang diikuti penurunan fungsi saraf secara bertahap. Dalam dunia medis, penyakit sapi gila yang secara spesifik menyerang sapi dikenal dengan nama bovine spongiform encephalopathy (BSE). Dinamai penyakit sapi gila karena sapi yang terkena penyakit ini cenderung agresif dan mengamuk. Pada manusia, penyakit sapi gila dikenal dengan istilah variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD). Penularan penyakit sapi gila ke manusia biasanya terjadi akibat mengonsumsi daging sapi yang terjangkit BSE. Baca juga: Gejala dan Penyebab Penyakit Minamata Penyebab Penyakit Sapi Gila pada Manusia Penyakit sapi gila yang menginfeksi manusia (Creutzfeldt-Jakob) termasuk dalam kelompok penyakit pada manusia dan hewan yang dikenal sebagai transmissible spongiform encephalopathies (TSE). Penyakit ini diduga disebabkan oleh jenis abnormal suatu protein yang disebut prion. Pada umumnya, protein ini tidak berbahaya. Hanya saja jika mengalami perubahan bentuk maka protein dapat menjadi infeksius yang mengganggu proses biologis norma pada tubuh. Perlu kamu waspadai bahwa penyakit ini tidak menular melalui batuk, bersin, sentuhan atau kontak seksual. Penularan penyakit sapi gila ini dapat terjadi dengan cara: Sporadik. Sebagian orang dengan penyakit sapi gila yang klasik tidak diketahui penyebabnya secara jelas. Keturunan. Kira-kira 5 hingga 10 persen orang dengan penyakit sapi gila mempunyai keluarga dengan penyakit ini atau diketahui positif memiliki mutasi genetik yang berkaitan dengan penyakit ini. Kontaminasi. Sebagian kecil orang dengan penyakit sapi gila mengalami kondisi ini setelah terpapar jaringan manusia tertentu setelah tindakan medis, seperti transplantasi kornea atau kulit. Infeksi penyakit sapi gila pada manusia diduga berkaitan dengan infeksi sapi gila pada hewan ke manusia. Sapi gila yang menginfeksi hewan atau pun manusia merupakan penyakit yang disebabkan oleh prion yang dapat merusak saraf (neurodegenerative) sehingga dapat mengancam jiwa. Baca juga: Penyebab Penyakit Kelainan Pada Darah (Hemofilia) Gejala Penyakit Sapi Gila yang Menginfeksi Manusia Penyakit sapi gila yang menginfeksi manusia berkembang setelah seseorang mendapatkan infeksi prion dari sapi atau hewan lainnya. Ini menyebabkan penyakit sapi gila dapat mematikan orang yang lebih muda. Walaupun begitu, perkembangan penyakit ini cukup lambat, yaitu 12-13 bulan sejak terinfeksi. Pengidap sapi gila akan mengalami gangguan mental, kelumpuhan gerak, dan penurunan atau hilangnya koordinasi dengan mata dan mulut. Pada empat bulan pertama perkembangan penyakit sapi gila, pengidap umumnya mengalami perkembangan gangguan mental dan kognitif yang ditandai dengan gejala seperti: Gangguan psikotik; Dementia (termasuk pada manusia); Kemampuan berpikir dan mengingat menurun; Insomnia; Kecemasan; Menarik diri dan tampak murung.