Menlu Retno Marsudi berbicara soal gastro diplomasi. (Dokumentasi Kemlu)
Salah seorang Pembicara, Dr. Siswo Pramono, Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kemlu, menyampaikan bahwa Indonesia perlu fokus untuk upaya memperbanyak industri makanan di luar negeri, bekerja dengan diaspora, menciptakan tradisi tersendiri, serta mempertimbangkan sensitivitas menu-menu tertentu di belahan dunia lainnya (seperti konsumsi daging sapi di India).
Kegiatan ini telah menghadirkan peserta dari para pemangku kepentingan yaitu kementerian/lembaga, organisasi-organisasi masyarakat, akademisi, mahasiswa/i, pelaku usaha di bidang kuliner, serta masyarakat umum.
Kegiatan ini diisi dengan share of best-practices di bidang kuliner oleh para pakar sekaligus pelaksana bisnis dari Thailand dan Korea Selatan, yaitu Karim Raoud dari Blue Elephant cabang Paris, dan Steven Kim dari Qraved. Selain itu, para pelaku bisnis kuliner ternama di Indonesia (Hendra Noviyanti dari Upnormal dan Rama Auwines dari Sari Ratu) turut berbagi pengalaman dalam menjalankan bisnisnya.
Dari pihak pemerintah, Darmono Taniwiryono, Ph.D. dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit juga hadir sebagai pembicara untuk memberikan perspektif yang lain.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/Gastrodiplomasi", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }