<p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Alat indra </strong>merupakan organ penting yang ada pada tubuh manusia. Terdapat lima <em>alat indra manusia</em> dengan fungsinya masing-masing, yaitu mata sebagai indra penglihatan, hidung sebagai indra pembau, telinga sebagai indra pendengar, lidah sebagai indra pengecap, dan kulit sebagai indra peraba. Kelima <strong>alat indra manusia </strong>dapat mengalami gangguan dan penyakit. Faktor penyebab gangguan dan penyakit alat indra manusia juga bermacam-macam, bisa berasal dari faktor internal (dalam diri manusia) dan juga faktor eksternal (luar tubuh manusia). <em>Gangguan dan penyakit alat indra manusia</em> akan mengganggu interaksi tubuh dengan dunia luar. Berikut ini adalah beberapa <strong>gangguan dan penyakit alat indra manusia disertai penjelasannya</strong></span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>A. Gangguan dan Penyakit Mata</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Berikut ini adalah beberapa gangguan dan penyakit pada mata manusia./</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>1. Rabun Jauh (Miopi)</strong></span></span></h5> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i0.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_62.png?resize=575%2C249&ssl=1' style='height:173px; width:400px' /></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i1.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_63.png?resize=456%2C158&ssl=1' style='height:139px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Rabun jauh atau <strong>miopi </strong>merupakan kondisi ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal, sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung (negatif).</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>2. Rabun Dekat (Hipermetropi)</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i0.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_61.png?resize=570%2C463&ssl=1' style='height:325px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Rabun dekat (<strong>hipermetropi</strong>) adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda padajarak dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata yang terlalu pendek, sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Rabun dekat dapat diatasi menggunakan kaca mata berlensa cembung (positif).</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>3. Presbiopi (Rabun Tua)</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i1.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_64.png?resize=514%2C333&ssl=1' style='height:259px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Presbiopi</strong> atau rabun tua disebabkan karena menurunnya daya akomodasi lensa mata, sehingga lensa mata kehilangan elastisitasnya seiring bertambahnya usia seseorang. Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalau dekat. Presbiopi biasanya diderita oleh orang-orang yang sudah tua atau lanjut usia. Penderita presbiopi ditolong dengan kacamata lensa rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>4. Rabun Senja</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i0.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_66.png?resize=740%2C313&ssl=1' style='height:271px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Rabun senja</strong> atau disebut juga rabun ayam merupakan ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat redup dan di malam hari. Gangguan mata ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi dengan baik, karena protein rodopson tidak terbentuk. Penderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>5. Buta Warna</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i2.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_65.png?resize=490%2C326&ssl=1' style='height:266px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Buta warna adalah kondisi dimana mata tidak mampu untuk membedakan warna. Buta warna merupakan penyakit yang bersifat menurun. Apabila seseorang hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, maka dikatakan buta warna total. Akan tetapi, jika seseorang tidak bisa membedakan warna tertentu, disebut buta warna parsial.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>6. Katarak</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i1.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_67.png?resize=387%2C241&ssl=1' style='height:249px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Katarak</strong> (bular mata) adalah gangguan penglihatan yang disebabkan oleh lensa mata yang keruh, sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina. Apabila tidak segera diobati, katarak dapat menimbulkan kebutaan dengan tanpa rasa sakit. Penderita katarak pada umumnya berumur di atas 55 tahun. Katarak dapat disembuhkan dengan melakukan operasi mata.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>7. Astigmatisme</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i2.wp.com/www.amongguru.com/wp-content/uploads/2018/07/Screenshot_68.png?resize=551%2C206&ssl=1' style='height:150px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Astigmatisme</strong> atau mata silindris merupakan gangguan mata yang disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea yang tidak rata. Akibatnya jika penderita melihat suatu kotak, garis-garis vertikal akan terlihat kabur dan garis horizontal terlihat jelas atau sebaliknya. Cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa silindris.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>B. Gangguan dan Penyakit Hidung</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada <strong>hidung</strong> dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu-bulunya supaya penciuman kita tidak terganggu. Indera pembau pada hidung dapat mengalami kelainan. Kelainan- kelainan itu antara lain sebagai berikut.</span></p> <ol> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Anosmia</strong>; gangguan hidung karena <strong>hidung</strong> tidak dapat mencium bau. Gangguan ini dapat disebabkan oleh penyumbatan rongga hidung karena polip atau tumor, atau reseptor pembau rusak karena infeksi virus.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Influenza</strong>; penyebab influenza adalah infeksi virus flu yang menyebabkan tersumbatnya rongga <strong>hidung</strong> sehingga kemampuan membau menjadi berkurang.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Polip hidung</strong>; polip atau benjolan pada hidung memiliki ciri-ciri bertekstur lunak, tidak menimbulkan rasa sakit, dan bukan dikategorikan sebagai kanker. Biasanya, benjolan tumbuh dalam saluran atau rongga sistem pernapasan.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Mimisan </strong>atau hidung berdarah; merupakan kondisi dimana darah keluar dari hidung. Daerah hidung yang kaya akan pembuluh darah ada di permukaan bagian depan dan belakang. Pembuluh darah sangat rapuh sehingga mudah mengeluarkan darah.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Patah hidung</strong>; merupakan cedera yang umum dialami seseorang yang disebabkan oleh hantaman keras atau benturan benda tumpul ke wajah.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Rhinitis; </strong>rhinitis terbagi menjadi dua, yaitu rhinitis alergi dan rhinitis nonalergi. Penyakit hidung berupa rhinitis ini ditandai dengan iritasi pada selaput lendir. Penyebab rhinitis nonalergi lebih bervariasi, mulai dari terpapar asap rokok, aroma yang menyengat, perubahan cuaca, hingga iritasi debu. Perbedaannya dengan rhinitis alergi adalah tidak ditemukannya antibodi IgE yang beraksi terhadap penyebab alergi tertentu.</span></li> </ol> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>C. Gangguan dan Penyakit Telinga</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Penyebab gangguan telinga dibedakan menjadi dua, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf. Berikut ini beberapa gangguan dan penyakit telinga sebagai indra pendengaran manusia.</span></p> <ol> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Tuli</strong>, disebabkan oleh gangguan transmisi suara ke dalam koklea akibat penumpukan kotoran atau bisa juga terjadi karena kerusakan koklea.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Infeksi telinga bagian luar (otitis eksterna)</strong>, infeksi telinga bagian luar menyebabkan bagian yang terinfeksi mengeluarkan nanah sehingga harus segera diobati.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Infeksi telinga bagian dalam (otitis interna)</strong>, disebut juga otitis media akut, infeksi saluran telinga bagian tengah biasanya terjadi karena bakteri atau infeksi virus yang menyerang bagian tengah saluran telinga.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Otosklerosis</strong>, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Presbikusis</strong>,merupakan kerusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Rusaknya reseptor pendengaran</strong> pada telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara yang terlalu keras.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Kerusakan gendang telinga</strong>, misalnya gendang telinga pecah akibat kapasitas suara yang didengar terlalu kuat atau gendang telinga tertembus benda tajam.</span></li> <li style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Penumpukan kotoran telinga atau </strong><em><strong>earwax</strong>, </em>penumpukan kotoran telinga dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran telinga.</span></li> </ol> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>D. Gangguan dan Penyakit Lidah</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gangguan pada lidah dapat disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang bersuhu terlalu tinggi dan terlalu rendah, sehingga lidah mati rasa. Akan tetapi gangguan mati rasa ini hanya bersifat sementara.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Gangguan yang bersifat tetap, misalnya terjadi padan orang yang mengalami trauma pada bagian tertentu otak. Pada lidah juga sering terjadi iritasi, yang disebabkan karena luka atau kekurangan vitamin C.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Berikut ini adalah beberapa gangguan dan penyakit pada lidah.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>1. Lidah berubah warna</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Perubahan warna pada lidah menjadi <em>pink</em> terang sering disebabkan kekurangan asam folat, vitamin B12, atau zat besi. Lidah menjadi warna putih biasanya disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol, merokok, infeksi jamur, dan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan. Lidah berwarna merah berhubungan dengan kekurangan vitamin, penyakit </span><a href='https://www.amongguru.com/waspadai-penyakit-kawasaki-pada-anak-gejala-dan-penyebabnya/'><span style='color:#000000'>Kawasaki</span></a><span style='color:#000000'>, atau demam scarlet yang disebabkan oleh infeksi bakteri.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>2. Lidah berubah tekstur</strong></span></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Tekstur lidah menjadi berbulu atau tampak berbulu hitam, kemungkinan disebabkan oleh antibiotik atau kebiasaan merokok, sering mengonsumsi kopi, menggunakan obat kumur, serta paparan radiasi di kepala atau leher.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>3. Lidah nyeri</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Nyeri lidah paling sering disebabkan karena sariawan. Penyebabnya karena alergi makanan, kekurangan vitamin dan zat besi, penggunaan pasta gigi dan obat kumur berbahan keras, atau tidak sengaja menggigit lidah saat makan atau bicara. Nyeri juga bisa disebabkan oleh peradangan papilla alias kuncup pengecap.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>4. Lidah bengkak</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Lidah bengkak bisa merupakan gejala dari kondisi medis, seperti <em>sindrom Down</em>, kanker lidah, leukimia, radang tenggorokan, anemia, dan kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Apabia pembengkakan lidah terjadi secara tiba-tiba, penyebabnya mungkin adalah alergi.</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>E. Gangguan dan Penyakit Kulit</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Berikut ini adalah beberapa gangguan pada kulit.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>1. Jerawat</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Jerawat adalah salah satu masalah kulit yang disebabkan karena ada gangguan pada bagian kelenjar kulit. Kelenjar kulit terhubung secara langsung dengan bagian pori-pori kulit. Kelenjar minyak yang ada di bagian bawah kulit dapat terkena infeksi dari kotoran luar yang masuk lewat pori-pori, sel-sel kulit mati dan bakteri atau virus, sehingga terbentuk jerawat.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong><span style='font-size:14px'>2. Panu</span></strong></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Panu termasuk dalam penyakit kulit yang disebabkan karena infeksi jamur yang menyerang pada bagian pigmen kulit. Infeksi panu yang terjadi menyebabkan bercak putih yang akan terlihat karena berbeda dengan bagian kulit yang lain.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>3. Eksim</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Eksim ditunjukkan dengan benjolan kecil yang akan berkembang menjadi ruam. Pada tahap yang lebih parah, maka eksim bisa menyebabkan infeksi. Pemicu eksim biasanya karena reaksi alergi, tekanan, dan juga stress. Infeksi bakteri tertentu akan menyebabkan eksim menjadi bertambah parah.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>4. Herpes</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Herpes adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan oleh virus varisella. Herpes dapat menyebabkan kulit menjadi ruam dan terasa perih serta gatal. Penyakit ini sangat mengganggu, karena biasanya menyebabkan sakit dan demam pada penderitanya.</span></p> <h5 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><span style='font-size:14px'><strong>5. Kudis</strong></span></span></h5> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Kudis adalah jenis penyakit kulit yang disebabkan karena serangan tungau atau kutu kecil. Jenis kutu kecil ini sering disebut dengan istilah <em>sarcoptes scabiei</em>. Penyakit kudis akan menyebabkan bercak kemerahan pada bagian kulit tertentu.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Demikian informasi mengenai <strong>gangguan dan penyakit alat indra manusia</strong>. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga bermanfaat.</span></p>