<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i2.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/02/headerserangga2.png?resize=678%2C381&ssl=1' style='height:225px; width:400px' title='headerserangga2' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Ringkasan</strong></span></p> <ul> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga memiliki 3 bagian tubuh, yaitu kepala, dada, dan perut. Diantaranya kumbang, lebah, semut, dan banyak lainnya, bukan laba-laba atau lipan.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ada 5,5 juta spesies serangga. Namun, 40% populasi serangga di Bumi terancam punah dalam beberapa dekade kedepan.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Penyebabnya belum jelas. Bisa jadi akibat alih fungsi lahan, pertanian intensif, pestisida, kemunculan bakteri patogen, hingga perubahan iklim.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga berperan sangat penting dalam rantai makanan dan menjaga keseimbangan ekosistem.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kepunahan serangga dapat menjadi awal dari kepunahan berantai makhluk-makhluk lainnya, termasuk manusia.</span></li> </ul> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Mungkin kamu sering merasa terganggu dengan kehadiran serangga di sekitarmu.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bisa saja </span><a href='https://saintif.com/mengapa-nyamuk-suka-menganggu-kita/'><span style='color:#000000'>nyamuk</span></a><span style='color:#000000'> yang mendengung dan menggigitmu, rayap yang merusak perabotan rumah, </span><a href='https://saintif.com/semut-jatuh/'><span style='color:#000000'>semut</span></a><span style='color:#000000'> yang suka bergerombol dimana-mana, atau serangga lain yang kamu ingin segera buang jauh-jauh.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Namun nyatanya, kehadiran serangga di dunia kita sangatlah penting. Dunia tanpa serangga bisa saja dunia tanpa kita, </span><a href='https://saintif.com/notulensi-antero-semarang/'><span style='color:#000000'>tanpa manusia</span></a><span style='color:#000000'>, tanpa kehidupan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kabar buruknya, serangga-serangga di seluruh dunia kini menghadapi masalah besar, populasi mereka terus menurun dan terancam punah dalam beberapa dekade kedepan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Apa itu serangga?</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga atau i<em>nsecta</em> merupakan hewan invertebrata yang memiliki tiga bagian tubuh yakni kepala, dada (thorax) dan perut (abdomen).</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga juga memiliki antenna, 3 pasang kaki, dan kadang ada yang punya sayap.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img src='https://i2.wp.com/ucanr.edu/sites/insectconnect/files/196640display.jpg?resize=318%2C275' style='height:275px; width:318px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Anatomi Serangga atau Insecta</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kelabang dan laba-laba bukan termasuk kelas Insecta.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Laba-laba hanya memiliki dua bagian tubuh, yaitu kepala dan perut serta empat pasang kaki.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sementara kelabang mempunyai lebih dari tiga pasang kaki, bahkan ada yang bisa memiliki hingga 177 pasang kaki. Mereka berdua tidak termasuk kelas <em>Insecta</em> (serangga).</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Begitu banyak serangga di Bumi. Ada setidaknya 5,5 juta spesies serangga berbeda. Serangga berjumlah 70% dari seluruh spesies binatang.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bandingkan angka itu dengan jenis binatang lain seperti jenis artoproda yaitu laba-laba, tungau, dan lainnya, mungkin ada sekitar 7 juta spesies.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ditemukan bahwa serangga begitu banyak walaupun ukuran mereka kecil, keseluruhan, berat mereka melebihi berat vertebrata.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>E.O. Wilson, ahli ekologi dari Harvard memperkirakan bahwa setiap satu hektare hutan hujan Amazon ditinggali hanya belasan burung dan mamalia, namun lebih dari 1 milyar invertebrata, yang kebanyakan adalah artropoda.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Lahan satu hektar dapat mengandung 200 kg sel kering hewan, 93%-nya terdiri dari tubuh intervebrata.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dan sepertiganya merupakan semut dan rayap.</span></p> <h1 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Serangga terancam punah dalam waktu dekat</strong></span></h1> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Meskipun jumlahnya sangat melimpah di kingdom animalia, penelitian baru-baru ini memperingatkan adanya ancaman kepunahan serangga.</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0006320718313636'><span style='color:#000000'>Penelitian</span></a><span style='color:#000000'> baru-baru ini melaporkan adanya penurunan populasi serangga dengan laju cukup tinggi.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>40% populasi serangga di seluruh dunia dapat </span><a href='https://saintif.com/apa-penyebab-suatu-spesies-dikatakan-terancam-punah/'><span style='color:#000000'>punah</span></a><span style='color:#000000'> dalam beberapa dekade kedepan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jumlah yang dapat menyebabkan runtuhnya ekosistem di planet ini dan berdampak kehancuran bagi kehidupan di Bumi.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Reaksi berantai dari punahnya serangga dapat menjadi malapetaka besar bagi kehidupan di planet ini.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Laporan penurunan populasi serangga bukanlah hal baru, ilmuwan telah memperingatkan fenomena ini dan dampaknya sejak bertahun-tahun lalu.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Populasi serangga penerbang di Cagar alam Jerman merosot lebih dari 75% selama 27 tahun, yang berarti bahwa kematian serangga terjadi bahkan diluar wilayah aktivitas manusia.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ini bukanlah daerah pertanian, ini adalah lokasi yang dimaksudkan untuk melindungi keragaman hayati, tapi kita masih dapat melihat kematian serangga.</span></p> <h1 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Penyebab merosotnya populasi serangga</strong></span></h1> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Yang lebih mengkhawatirkan adalah kita tidak tahu persis mengapa populasi serangga merosot begitu tajam.</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://saintif.com/perubahan-iklim-bagi-pertanian/'><span style='color:#000000'>Pertanian</span></a><span style='color:#000000'> intensif dan pestisida tampaknya menjadi penyebab besarnya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Namun, jelasnya begitu banyak penyebab kompleks lainnya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Termasuk hilangnya habitat dan alih lahan menjadi perkebunan dan urbanisasi, polusi dari pestisida dan pupuk, maupun dari faktor biologis seperti munculnya spesies patogen dan baru, dan </span><a href='https://saintif.com/perubahan-iklim/'><span style='color:#000000'>perubahan iklim</span></a><span style='color:#000000'>.</span></p> <h1 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Makhluk kecil yang menjalankan dunia</strong></span></h1> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga atau insekta telah menjadi struktur dan fungsi dasar bagi banyak ekosistem dunia sejak kemunculannya sekitar 400 juta tahun yang lalu.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Setiap makhluk kecil ini berbagi peran dalam skema alam, yaitu dimakan atau memakan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga adalah komponen kunci dalam rantai makanan. Serangga herbivora, yang jumlahnya mayoritas, memakan </span><a href='https://saintif.com/apakah-tumbuhan-juga-bisa-berkomunikasi/'><span style='color:#000000'>tumbuhan</span></a><span style='color:#000000'>, menggunakan energi kimia dari tumbuhan untuk mensistesis jaringan dan organ hewan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ulat dan belalang mengunyah dedaunan, kumbang menghisap cairan tumbuhan, lebah mencuri serbuk sari dan meminum nektar, sementara lalat memakan buah.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bahkan pohon besarpun dimakan oleh larva serangga.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga herbivora pada akhirnya dimakan oleh serangga lain. Tumbuhan yang mati akhirnya terkoyak oleh jamur dan bakteri, dengan serangga yang khusus memakan tumbuhan mati.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Semakin naik tingkat rantai makanan, setiap binatang menjadi semakin mudah menentukan jenis makanan apa yang akan mereka makan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sementara tipikal serangga herbivora mungkin hanya memakan satu spesies tanaman, hewan pemakan serangga (kebanyakan artropoda, tapi juga burung dan mamalia) tidak banyak peduli tentang jenis serangga apa yang dia makan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Inilah mengapa ada begitu banyak jenis serangga daripada jenis burung atau mamalia.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Karena hanya sebagian kecil materi dari organisme yang ditransfer ke tubuh predatornya, setiap naik tingkatan rantai makanan, semakin mengandung sedikit materi organik.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Meskipun efisiensi makanan pada hewan tingkat atas semakin baik, hewan di puncak rantai makanan hanya memiliki bagian kecil dari total biomassa.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Inilah mengapa hewan berukuran besar cukup langka.</span></p> <h1 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Apa jadinya dunia tanpa serangga?</strong></span></h1> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Ekosistem haruslah berada pada keseimbangan. Lapisan bawah </span><a href='https://saintif.com/dampak-kerusakan-mangrove/'><span style='color:#000000'>ekosistem</span></a><span style='color:#000000'> jika kita tidak memperhatikannya, seluruh hidup kita dapat berdampak buruk.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Spesies yang bergantung pada serangga sebagai sumber makanannya dan predator diatasnya dalam rantai makanan yang memakan spesies ini tampaknya menderita dari kemorosotan populasi serangga.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jika kita tidak punya serangga sebagai pengontrol dari populasi serangga hama lain, kita punya populasi serangga yang meledak dan merusak pertanian dan membuatnya tanaman sulit untuk tumbuh.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Penyerbukan baik tanaman pertanian dan liar juga terkena dampaknya, bersama dengan siklus nutrien pada tanah.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Begitupun, hilangnya keragaman spesies dapat berakibat pada bahaya kepunahan massal.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Serangga sangat penting dalam ekologi, dan jika mereka menghilang, berakibat besar pada sulitnya pertanian dan kehidupan liar.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Penurunan populasi serangga berdampak pada Hutan tropis, yang mana telah terjadi penurunan jumlah hewan pemakan serangga seperti kadal, katak, dan burung.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>80% tumbuhan liar menggunakan serangga untuk penyerbukan, sedangkan 60% burung bergantung pada serangga sebagai sumber makanan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Burung yang kehabisan makanan serangga berubah menjadi saling memakan burung lain.</span></p> <h1 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Lalu apa yang perlu kita lakukan?</strong></span></h1> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Karena serangga menempati spesies paling banyak di dunia dan paling beragam dan berperan penting pada ekosistem, peristiwa seperti ini tidak dapat diabaikan dan perlu keputusan dan aksi cepat untuk mencegah bahaya besar dari runtuhnya ekosistem alam.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Metode pertanian dengan pestisida harus diganti dengan cara yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kesimpulannya jelas, kecuali kita dapat mengubah cara kita memproduksi makanan, seluruh serangga dapat selamat dari jalan kepunahan beberapa dekade di masa depan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kita sebagai manusia harus lebih peduli terhadap hubungan kita dengan makhluk kecil yang menjalankan dunia ini. Kita butuh serangga, tapi mereka tidak membutuhkan kita.</span></p>