Siklon tropis Surigae yang berkembang dari bibit siklon tropis 94W kembali berkembang menjadi super taifun. Siklon tropis ini merupakan siklon tropis yang wilayahnya berada di bawah tanggung jawab Japan Meteorological Agency (Badan Meteorologi Jepang). Siklon Tropis "SURIGAE" tersebut bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina. Namun, siklon tropis ini sempat melintasi sisi utara kepulauan Indonesia dan memberikan dampak tidak langsung di sebagian wilayah Indonesia. Siklon Tropis Surigae yang Berubah menjadi Super Taifun Apa itu super taifun, ya? Menurut Bapak Miming Saepudin, koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), taifun merupakan siklon tropis yang terjadi di wilayah Samudra Pasifik di belahan Bumi utara. Menurut Badan Meteorologi Jepang, sebuah taifun disebut sebagai super taifun jika kecepatan angin maksimum dekat pusatnya mencapai 194 km/jam atau lebih. Siklon tropis bisa menjadi taifun karena pengaruh perubahan kondisi atmosfer laut, misalnya seperti suhu muka laut yang hangat. Adanya badai ataupun taifun bisa memicu terjadinya hujan ekstrem, angin kencang, gelombang ekstrem, dan kenaikan muka air laut. Dampak Super Taifun Surigae di Wilayah Indonesia Bapak Miming menjelaskan bahwa super taifun Surigae bergerak menjauhi Indonesia. Namun, tetap ada dampak tidak langsung yang bisa terjadi pada cuaca di Indonesia. Dampak tidak langsung itu antara lain hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diserta kilat atau petir serta angin kencang di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tegah, Maluku Utara, Maluku, dan Papua. Selain itu, beberapa wilayah perairan di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua juga mengalami gelombang tinggi.