Perkembangan kolonialisme di Indonesia berdampak terhadap beberapa bidang, termasuk dampak bidang pendidikan. Dampak kolonialisme dalam bidang pendidikan dapat dilihat dari adanya sekolah-sekolah Kristen yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Minahasa dan Jawa. Selain itu dampak kolonialisme dalam bidang pendidikan adalah munculnya beberapa orang pribumi yang mengenyam pendidikan sampai gelar doktor di Belanda, salah satunya yakni Hoesein Djajadiningrat. Perkembangan pendidikan ini juga didukung dengan dibukanya sekolah tinggi tingkat universitas tanpa memandang ras di Indonesia yaitu: a. Technische Hogeschool atau “sekolah tinggi teknik” di Bandung b. Rechtshoogeschool atau “sekolah tinggi hukum” c. Geneeskundige Hogeschool atau “sekolah tinggi kedokteran” Baca juga: Dampak Perkembangan Kolonialisme dalam Bidang Sosial Budaya Berikut ini beberapa dampak kolonialisme dalam bidang pendidikan, antara lain: 1. Tumbuhnya Sekolah-Sekolah Hadirnya politik etis yang dilakukan pemerintah kolonial memberikan dampak tumbuhnya sekolah-sekolah di Indonesia. Sejak tahun 1900, sudah ada 169 Eurepese Lagree Schoool (ELS) di seluruh Hindia Belanda. Dari sekolah ini murid-murid bisa melanjutkan pelajaran ke STOVIA atau School tot Opleiding van Indische Artsen ke Batavia atau Hoogere Burgelijk School (HBS). Berikut ini beberapa sekolah yang didirikan adalah: a. Sekolah Rendah Eropa atau Europeesche Lagere School (ELS) b. Sekolah Bumiputera atau Hollandsch inlandsche School (HIS) c. Sekolah Desa atau Volkschool atau disebut juga dengan Sekolah Rakyat d. Sekolah Lanjutan atau Vervolgschool e. Sekolah Peralihan atau Schakelschool Selain itu juga ada sekolah menengah umum dan kejuruan yang didirikan, seperti: a. MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) b. AMS (Algemene Middelbare School) c. Hogere Burger School (HBS) d. Sekolah Pengajaran Perniagaan e. Sekolah Pengajaran Pertanian f. Sekolah Hakim Tinggi Baca juga: Dampak Perkembangan Kolonialisme dalam Bidang Ekonomi 2. Mempercepat Modernisasi Adanya kesadaran mengenai pentingnya pendidikan membuat proses modernisasi bisa lebih cepat dan juga memunculkan beberapa kaum terpelajar yang membawa kesadaran nasionalisme. 3. Munculnya Berbagai Surat Kabar Adanya kaum-kaum terpelajar membuat di Indonesia bermunculan beberapa surat kabar. Pewarta Priyayi yang dikelola oleh R.M Tjokroadikoesoemo, De Preanger Bode di Bandung, Deli Courant di Sumatra, Makassarsche di Sulawesi, dan Bromartani di Surakarta merupaka surat kabar yang beredar di Indonesia.