<p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Pernah mendengar daging nabati? Kalau sudah pernah mendengarnya, pernahkah Kamu coba?</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Menurut laporan konsultan Global AT Kearney, pada tahun 2040 sebagian besar orang diprediksi tidak lagi mengkonsumsi makanan olahan daging. The Guardian menulis laporan tersebut berdasarkan wawancara dengan para ahli dimana mereka memperkirakan 60% konsumsi daging diganti menjadi daging nabati. Tentunya dapat menjadi alternatif budidaya pengolahan daging alternatif.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Hal ini dilakukan dalam rangka perbaikan dari dampak lingkungan yang cukup besar dalam produksi daging konvensional dan kekhawatiran masyarakat akan kesejahteraan hewan. Atas alasan tersebut mulai maraklah industri peternakan untuk menjadi vegan (orang yang tidak makan daging, telur, kan, produk susu).</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Apa Dampak Pendorong Pembuatan Daging Nabati?</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dampak lingkungan dari produksi industri ternak daging yaitu dari limbahnya. Penemuan emisi yang sangat besar dari limbah yang mendiring habitat liar rusak, pencemaran sungai dan hutan adalam penyebabnya.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>“Industri ternak skala besar dipandang oleh banyak orang sebagai sebuah tindak kejahatan,” kata AT Kearney dalam laporan tersebut. “Dengan pergantian jenis daging konvensional dengan hasil budidaya tanaman ini nantinya akan memiliki kentungan sendiri. Hanya masalah waktu untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar,” katanya lagi. AT Kearney memperkirakan sekitar 1 Milyar dolar AS telah diinvestasikan menjadi daging nabati.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><img alt='Daging nabati pengganti daging biasa' src='http://paktanidigital.com/artikel/wp-content/uploads/2019/07/steak-2272464_1920.jpg' style='height:300px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Apakah daging nabati dapat mengganti daging biasa di masa depan?</span></p> <h3 style='text-align:justify'><span style='color:#000000'><strong>Daging dan Gaya Hidup</strong></span></h3> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Adapun daging nabati ini dibuat dengan membudidayakan sel hewan dalam bioreaktor tanpa adanya penyembelihan hewan. Setelah itu akan diproduksi dengan menggunakan ekstrasi sel dari hewan hidup dan diperbanyak diluar tubuh dengan alat bioreaktor.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Mengenai hasilnya sudah menghasilkan beberapa daging sampel yang identik dengan daging hewan pada umumnya. Namun sayangnya produk belum tersedia secara komersial. “Adanya pergeseran menuju gaya hidup yang fleksibel, vegetarian, dan vegan tidak dapat dipungkiri, dengan banyaknya konsumen yang mulai mengurangi konsumsi daging merupakan sebuah kesadaran akan lingkungan dan kesejahteraan hewan,” kata Carsten Gerhardt, seorang mitra di AT Kearney.</span></p> <p style='text-align:justify'><span style='color:#000000'>Bagaimana menurut kamu sobat mengenai daging nabati ini di masa depan?</span></p>