Varian baru virus Corona dari Inggris tengah jadi perbincangan hangat karena disebut-sebut 70 persen lebih menular. Samakah varian ini dengan mutasi D614G yang lebih dulu ada dan sudah ditemukan di Indonesia? Jenis varian baru virus Corona ini diberi nama 'VUI - 202012/01' karena varian pertama yang diselidiki pada bulan Desember. Matt Hancock, Menteri Kesehatan Inggris menyebutkan bahwa varian baru virus Corona ini tumbuh lebih cepat dari varian sebelumnya. Varian ini dikenal juga dengan nama B117. Varian ini mengalami mutasi pada bagian tertentu yang membuatnya disebut juga sebagai mutasi S N501Y. Mutasi di bagian tersebut sempat disebut-sebut menganggu pembacaan tes PCR (Polymerase Chain Reaction), tetapi para pakar memastikan tes PCR tetap bisa mendeteksinya. Beberapa negara telah melaporkan adanya varian baru Corona yang berasal dari Inggris seperti Denmark, Singapura, Australia, dan yang terakhir India. Soal sifat, varian B117 atau N501Y dan varian memiliki daya penularan sekitar 70 peren lebih tinggi. Tim Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia Prof Dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM memperkirakan dalam 2 bulan ke depan, 90 persen kasus COVID-19 di Inggris akan didominasi varian ini. Mutasi virus Corona D614G pertama kali dilaporkan Februari lalu di Eropa, menyusul laporan di Malaysia dan Singapura. Di awal September, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) juga mengkonfirmasi adanya mutasi jenis ini di Indonesia. Sama dengan varian virus Corona yang ditemukan di Inggris, jenis D614G juga awalnya dikaitkan dengan kecepatan penularan. Belum ada bukti bahwa mutasi yang ditemukan membuat virus menguat atau melemah.