Pernikahan tidak hanya membutuhkan kesiapan batin, tetapi juga fisik. Itulah makanya profesional medis merekomendasikan pemeriksaan pranikah sebelum akhirnya mengikatkan diri pada tali perkawinan. Skrining pranikah bertujuan untuk memberikan konsultasi medis kepada pasangan kemungkinan penularan penyakit genetik dan penyakit menular. Pemeriksaan pranikah dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pernikahan yang sehat. Kemungkinan besar akan dilakukan juga pengelompokan darah, faktor resus, analisis cairan mani, FSH, prolaktin, testosteron, dan hormon estrogen. Pemeriksaan Pranikah untuk Wanita Pemeriksaan pranikah akan difokuskan pada fakta bahwa kemungkinan seorang wanita akan segera berhubungan intim untuk pertama kalinya. Penggunaan alat kontrasepsi juga menjadi pokok bahasan dalam pemeriksaan pranikah. Ada kalanya wanita juga mendapatkan antibiotik untuk berjaga-jaga jika seorang wanita perlu melawan penyakit yang diketahui muncul setelah menikah. Ketika seseorang belum pernah aktif secara seksual sebelumnya, kemudian menikah dan melakukan aktivitas seksual, ada kemungkinan mengalami infeksi kandung kemih. Wanita menjadwalkan pemeriksaan pranikah untuk memastikan bahwa tubuhnya siap untuk aktivitas intim dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketidaknyamanan dan frustrasi yang terkait dengan pertama kali melakukan hubungan intim. Pernikahan dianggap sebagai momen penting memulai sebuah keluarga. Cek pranikah diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat, seperti latar belakang keluarga, faktor keturunan, usia, diet, olahraga, dan pengelolaan berat badan. Bagi pasangan yang sedang mempertimbangkan untuk menikah, pemeriksaan pranikah membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan dan risiko bagi diri mereka sendiri dan juga keturunannya. Pada intinya, pemeriksaan pranikah dapat membantu melakukan tindakan pencegahan ataupun mendapatkan informasi terkait perawatan yang diperlukan. Beberapa tes yang dilakukan adalah: 1. Pemeriksaan Rutin Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari Hitung Darah Lengkap (CBC), Analisis Urine Lengkap, dan Smear Darah Tepi untuk memeriksa sel normal dan abnormal. Tes golongan darah (ABO-RH) untuk mendapatkan informasi apakah calon istri Rh-negatif dan memberikan rekomendasi kesehatan terkait risiko kehamilan 2. Pemeriksaan Penyakit Menular Seksual Seperti yang sudah dibahasa sebelumnya, rangkaian cek pranikah juga membutuhkan pemeriksaan untuk penyakit menular seksual, termasuk sipilis, HIV, dan hepatitis. 3. Tes Genetik Dokter biasanya melakukan pemeriksaan genetik berbasis kultur, tergantung pada riwayat keluarga dan keturunan. Tes yang berbeda akan dilakukan untuk orang yang memiliki garis keturunan thalassemia. Tes ini secara khusus mengacu pada 'pernikahan kerabat' atau hubungan dengan darah atau keturunan yang sama, di mana kemungkinan keturunan mewarisi alel resesif untuk suatu penyakit meningkat. Semakin dekat hubungannya, semakin besar risikonya. Tes genetik dilakukan dengan menganalisis sampel kecil darah atau jaringan tubuh. 4. Tes kesuburan Ini menjadi rangkaian pemeriksaan penting. Soalnya bila ditangani sedini mungkin dapat mencegah trauma biologis, psikologis, sosial, dan emosional dari pasangan. Banyak yang khawatir tentang cek pranikah. Padahal dengan menjalaninya, justru dapat membuat kedua pasangan terhindar dari stres dan masalah yang tidak diinginkan ataupun tidak diperlukan di kemudian hari.