<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seiring dengan tidak stabilnya harga cabai, Anda bisa <strong>menanam cabai di pot</strong>sebagai solusi kebutuhan cabai rumah tangga Anda. Cabai dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Namun, beberapa menu masakan tanpa cabai akan terasa hambar. Jika Anda ingin menanam cabai di pot, lakukan langkah permulaan berikut ini.</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2019/07/Ini-Persiapan-Menanam-Cabai-di-Pot-pixabay.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='menanam cabai di pot' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2019/07/Ini-Persiapan-Menanam-Cabai-di-Pot-pixabay.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Foto: pixabay</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Menyiapkan pot</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Cabai bisa ditanam di lahan ataupun di pot. Keunggulan cabai yang ditanam di pot adalah bisa diletakkan di tempat yang sempit. Jenis pot juga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan Anda, apakah pot biasa atau pot hias. Selain itu, tanaman cabai juga bisa digunakan sebagai tanaman hias karena buahnya berwarna terang.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sambil menunggu bibit berusia 3—4 minggu dan siap tanam, Anda bisa menyiapkan pot dan media tanamnya terlebih dahulu. Diameter pot sebaiknya lebih dari 15 cm. Pot ini bisa terbuat dari tanah, polibag, plastik, kaleng bekas, atau drum bekas. Jika Anda menggunakan bahan daur ulang, pastikan bagian bawahnya sudah dilubangi agar air siraman tidak menggenang di pot.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Menyiapkan media tanam</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Budidaya cabai bisa menggunakan beragam media tanam. Syarat media tanam yang digunakan adalah gembur, subur, dan bebas hama tanah. Anda bisa menggunakan campuran media berupa tanah, pasir, dan pupuk kandang. Pasir bisa diganti dengan sekam.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sebaiknya, media tanam yang digunakan juga dicampur dengan pupuk KCl dan TSP secukupnya. Penambahan insektisida dan nematisida seperti Furadan 3G, digunakan untuk mematikan hama tanah yang mungkin masih tertinggal.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Nilai pH tanah diatur agar mendekati nilai 5,5—6,8. Jika nilai pH tidak berada pada ambang tersebut, pertumbuhan cabai bisa terhambat. Kapur dolomit bisa digunakan untuk menyeimbangkan nilai tanah agar mencapai kadar pH tersebut. Caranya dengan mencampurkan kapur pada media tanam, kemudian ditunggu selama 1—2 minggu sebelum digunakan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Mengisi pot</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Media tanam yang sudah disiapkan, kemudian dimasukkan ke pot. Sebaiknya, media tanam diisikan beberapa hari sebelum pot dimasukkan bibit cabai. Tujuannya, agar media cukup kompak sebelum ditanami.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pengendali drainase bisa menggunakan pecahan batu bata yang diletakkan di bagian bawah pot. Cara ini digunakan agar air tidak mengendap di bagian atas ketika dilakukan penyiraman.</span></p>