Ilustrasi tes buta warna parsial - Image from id.pinterest.com
Sejak lahir, manusia telah dikenalkan dengan warna-warna di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagian besar pengidap buta warna parsial tidak menyadari jika mereka mengalami gangguan mata tersebut. Nah, untuk mengatasi hal ini, pengidap bisa menggunakan lensa kontak yang bisa membantu untuk membedakan warna.
Sedangkan untuk mendiagnosis kondisi ini, perlu dilakukan sebuah tes untuk memastikan seseorang memang benar-benar mengidap buta warna parsial. Buta warna parsial tesnya apa saja, sih? Berikut penjelasannya.
1. Tes Ishihara
Tes ini merupakan salah satu jenis tes buta warna parsial yang paling umum dilakukan, karena sangat praktis dan tidak membutuhkan peralatan medis yang rumit.
Dalam tes ishihara, pasien akan diminta untuk duduk di dalam ruangan dengan pencahayaan yang cukup, kemudian dokter akan meletakkan kartu yang disebut kartu Ishihara di depan pasien. Gambar di kartu tersebut tersusun atas titik-titik berwarna yang membentuk pola berupa angka, huruf, simbol, dan alur.
Selanjutnya, dokter akan meminta pasien untuk menutup satu matanya dan membaca huruf atau angka yang ada dalam kartu tersebut. Selain itu, pasien juga akan diminta untuk menelusuri alur warna tertentu pada kartu dengan jari. Setelah satu mata selesai, prosedur yang sama akan dilakukan pada mata sebelahnya.
2. Anomaloscope
Saat menjalani tes anomaloscope, pasien akan diminta untuk melihat ke suatu alat yang mirip dengan mikroskop yang disebut dengan anomaloscope. Ketika melihat ke dalam alat tersebut, pasien akan melihat dua lingkaran yang terbagi ke dalam dua warna, yaitu merah-hijau pada satu sisi dan kuning di sisi lainya. Pasien akan diminta untuk menyesuaikan warna dengan cara memutar suatu tombol pada alat tersebut sampai warna pada kedua lingkaran tersebut terlihat bersatu menjadi warna yang sama.
3. Tes benang wol berwarna
Metode tes ini disebut juga tes Holmgren. Pemeriksaannya menggunakan benang-benang wol beraneka warna yang memang sudah dirancang secara khusus. Pada tes ini, pasien akan diminta untuk mengambil benang dengan warna tertentu. Apabila pasien bisa mengambil benang wol sesuai warna yang diminta, maka pasien dinilai tidak mengalami buta warna parsial.
Meskipun demikian, hasil pemeriksaan dalam tes ini memiliki tingkat ketepatan yang lebih rendah dibandingkan tes buta warna parsial lainnya. Guna menentukan diagnosis apakah Anda menderita buta warna atau tidak, Anda bisa berkonsultasi ke dokter spesialis mata untuk menjalani tes buta warna parsial.
Buta warna parsial yang didapatkan secara turun-temurun melalui genetik keluarga tidak bisa disembuhkan, karena tidak mungkin untuk menggantikan sel kerucut pada retina. Akan tetapi, apabila buta warna parsial terjadi karena efek samping konsumsi obat-obatan tertentu, maka segera temui dokter di rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan khusus.
", "url" : "https://www.utakatikotak.com/tag/Buta-Warna", "publisher" : { "@type" : "Organization", "name" : "utakatikotak.com" } }