A. Cara menghitung Bunga Tunggal Bunga tabungan dihitung berdasarkan persen nilai. Bunga tabungan dihitung secara periodik, misalnya sebulan sekali atau setahun sekali. Ada dua jenis bunga tabungan, yaitu bunga tunggal dan bunga majemuk. Bunga tunggal adalah bunga yang dihitung hanya berdasarkan besarnya modal saja, sedangkan bunga majemuk adalah bunga yang dihitung berdasarkan besarnya modal dan bunga. Pada pembahasan ini kita hanya akan mempelajari mengenai bunga tunggal. Rumus Bunga Tunggal: Jika modal sebesar M ditabung dengan bunga b % setahun, maka besarnya bunga tunggal (B) dirumuskan sebagai berikut. a. Setelah t tahun, besarnya bunga: b. Setelah t bulan, besarnya bunga: c. Setelah t hari (satu tahun adalah 365 hari), besarnya bunga: Keterangan : B = Besar bunga M = Modal (Uang Awal) b = Persentase bunga t = waktu (lama menabung atau meminjam) Contoh Soal 1 Dina menabung di bank sebesar Rp.2.000.000,00 dengan suku bunga tunggal 6% pertahun. Pada saat diambil uang Dina menjadi Rp.2.080.000,00. Lama Dina menabung adalah …. A. 6 bulan B. 7 bulan C. 8 bulan D. 9 bulan Penyelesaian: Pertama yang dicari adalah bunga tabungan yang didapatkan oleh Dina selama menabung. Bunga = tabungan akhir – tabungan awal Bunga = 2.080.000 – 2.000.000 Bunga = 80.000 Dengan rumus bunga tunggal, didapat: Besar Bunga = t . b . M 80.000 = t . 6% . 2.000.000 80.000 = t . (6/100) . 2.000.000 8 = 12t t = 8/12 tahun = 8 bulan Contoh soal 2 Anto menabung di bank A sebesar Rp 200.000,00 dengan bunga tunggal 12 % per tahun. Ani menabung di bank B sebesar Rp 250.000,00 dengan bunga tunggal 10% per tahun. Setelah 6 bulan, mereka mengambil uangnya. Berapakah selisih bunga uang mereka? Penyelesaian Diketahui: Anto menabung di bang A (M1) = Rp. 200.000,- b1= 12%/thn Ani Menambung di bank B (M2) = Rp. 250.000 b2=10% lama menabung (t) = 6 bln Ditanya: selisih uang Anto dan Ani setelah 6 bulan? Jawab: Bunga Uang Anto (B1) B1 = M1 x (12%) x (6:12) B1 = 200.000 x 0,12 x 0,5 B1 = 12.000 Besar bunga tabungan Anto = Rp. 12.000,- Jadi besar Uang Anto setelah 6 bulan adalah Rp. 200.000 + Rp. 12.000 = Rp. 212.000,- Bunga Uang Ani (B2) B1 = M2 x (10%) x (6:12) B2 = 250.000 x 0,1 x 0,5 B1 = 12.500 Besar bunga tabungan Ani = Rp. 12.500 Jadi Besar Uang Ani setelah 6 bulan adalah Rp. 250.000 + Rp. 12.500 = Rp. 262.500,- Sehingga selisih uang mereka adalah Rp. 262.500 – Rp. 212.000 = Rp. 50.500,- Contoh Soal 3 Sebuah bank menerapkan suku bunga 8% pertahun. Setelah 2½ tahun, tabungan Budi di bank tersebut Rp. 3.000.000. Tabungan awal Budi adalah . . . Penyelesaian: Misalkan, Tabungan awal = M Persentase = p Tahun = a Gunakan rumus bunga tunggal Bunga = t . p . M Bunga = 2½ . 8% . M Bunga = (5/2) . 8% . M Bunga = 20M% Bunga = 20M/100 Bunga = M/5 Lalu mencari besar tabungan awal dengan cara Tabungan akhir = bunga + M 3.000.000 = (M/5) + M 3.000.000 = (M/5) + (5M/5) 3.000.000 = 6M/5 M = 3.000.000 . 5/6 M = 2.500.000 B. Cara menghitung besarnya Pajak Dalam menghitung pajak tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Dimana, cara menghitung pajak, baik PPh dan PPN tersebut dapat menggunakan rumus sebagai berikut : PPh = %PPh x penghasilan kotor Penghasilan Bersih = Penghasilan Kotor – PPh Dan PPN = %PPN x Harga Barang Awal Harga Barang Akhir = Harga Barang Awal + PPN Contoh Soal Rima bersama Irma pergi ke sebuah restoran. Restoran tersebut mengenakan biaya PPN sebesar 10% untuk setiap makanan dan minuman yang dipesan. Jika total pesanan mereka adalah Rp.385.000 maka berapakah total harga yang harus mereka bayar? Penyelesaian: PPN = 10% x harga beli PPN = 10% x Rp.385.000 PPN = Rp38.500 Total harga pembelian = 385.000 + 38.500 = 423.500 Jadi, total harga yang harus mereka bayar adalah sebesar Rp423.500 Demikian pembahasan mengenai Bunga Tabungan dan Pajak Beserta Contoh Soal ya otakers. Terima kasih sudah berkunjung dan semoga sengan artikel ini kalian dapat memahami materinya yah.