Bunga bugenvil atau yang sering disebut dengan bunga kertas merupakan salah satu tanaman hias yang paling banyak dijumpai. Bunga bugenvil memiliki karakteristik yang unik dengan warna bunga yang beraneka ragam dan tumbuh hanya saat musim kemarau atau panas. Pada saat musim hujan tanaman ini akan menggugurkan bunganya dan akan tumbuh tunas baru. Tanaman ini mampu tumbuh setinggi 4 meter. Jenis warna pada seludang bunganya ada yang berwarna jingga, merah, ungu, putih, kuning, dan campuran sehingga bunga terlihat indah dan banyak penggemarnya. Tanaman ini bisa dibudidaya dengan cara stek atau teknik sambung untuk mendapat hasil bunga yang beraneka ragam warna. Budidaya bunga bugenvil tidaklah sulit. Dengan warna-warna menarik yang dimilikinya bisa menjadi pilihan untuk dijadikan sebagai tanaman hias yang mampu memperindah halaman rumah. Inilah beberapa tips agar bunga bugenvil mampu tumbuh dan berbunga lebih indah; Memilih Tempat Budidaya Bunga bugenvil akan tumbuh dan berbunga optimal apabila mendapat penyinaran matahari secara penuh. Tanaman ini menyukai sinar matahari sehingga lebih baik ditanam di luar rumah. Tanaman paling tidak membutuhkan 5 jam penyinaran matahari penuh untuk tumbuh dengan baik. Perbanyakan Memilih bibit adalah langkah paling awal dalam sebuah tahap budidaya. Bibit ini yang nanti akan menentukan bagaimana nanti tanaman akan tumbuh dan berkembang. Pada bugenvil pilih batang utama untuk dijadikan bibit baru dengan cara cangkok. Cangkok dilakukan dengan mengupas batang utama tersebut secara melingkar sepanjang 10 cm dan lendir bagian kambium dibersihkan. Hasil kupasan dibungkus dengan tanah gembur dan plastik lalu dibiarkan sekitar 3 minggu sampai akar tumbuh. Potong batang tersebut dan siap ditanam di pot atau lahan. Media Tanam Seperti tanaman hias lain media tanam menjadi hal yang penting bagi tempat tumbuh tanaman. Untuk bunga bugenvil akan tumbuh dengan baik jika tanah tidak terlalu banyak air dan bersifat porus. Pastikan tanah memiliki drainase yang baik seperti mencampurkan pasir, tanah, dan pupuk kandang dengan perbandingan yang sama. Hal ini juga untuk menghindari pembusukan bagian bawah tanaman. Bugenvil membutuhkan tanah yang subur dengan pH sedikit asam antara 5,5 sampai 6. Pemeliharaan 1. Penyiraman, dilakukan secukupnya mengingat tanaman bugenvil tidak toleran terhadap air yang banyak atau tergenang. 2. Pemupukan, dilakukan sebulan setelah penanaman dengan tambahan pupuk kandang. Pemberian pupuk dilakukan cukup dengan membuat lubang di 4 sisi tanaman kemudian pupuk dimasukkan. Hal ini untuk menghindari perusakan akar. 3. Pemangkasan, dilakukan untuk menjaga bentuk dan keindahan tanaman. Tanaman bugenvil termasuk jenis tanaman yang cepat tumbuh sehingga perlu dilakukan pemangkasan. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang atau ranting yang sudah panjang dan bentuknya kurang teratur atau daun yang terlalu lebat. Pemangkasan juga bertujuan untuk mengefektifkan distribusi nutrisi pada tanaman. Pembungaan Bugenvil umumnya akan berbunga saat musim kemarau. Namun bisa dilakukan cara untuk merekayasa agar bugenvil bisa berbunga walaupun tidak pada musim kemarau. Cara tersebut adalah dengan membiarkan media tanam kering atau kekurangan air hingga tanaman akan tertekan. Setelah daun mulai layu bisa mulai disiram sampai keadaan jenuh dan perubahan kondisi media tanam ini akan menipu tanaman untuk berbunga. Setelah tanaman berbunga bisa dilakukan pemeliharaan seperti biasa. Penyambungan Untuk menciptakan tanaman bugenvil dengan bunga yang memiliki banyak warna dalam satu tanaman bisa dilakukan dengan teknik sambung pucuk. Penyambungan dilakukan pada cabang yang masih cukup muda yang akan diganti jenis warna bunganya yang kemudian dipotong miring meruncing dan disambung dengan tunas batang dari jenis warna bunga lain yang diinginkan. Sambungan diikat pada posisi yang tepat dan hindari kemasukan air dengan memberikan pelindung plastik pada sambungan tersebut. Setelah kurang lebih 15 hari sambungan tunas sudah bisa dibuka dan sudah tersambung dengan baik.