<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Okra</strong> merupakan jenis sayuran keluarga kapas-kapas yang memiliki pohon bersemak. Batangnya lunak dan tingginya dapat mencapai satu meter dengan bercabang sedikit dan memiliki bulu halus hingga kasar.</span></p> <p style='text-align: justify;'><a href='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2020/01/Menanam-Okra-yang-Memiliki-Banyak-Manfaat.jpg'><span style='color:#000000'><img alt='okra' src='https://www.pertanianku.com/wp-content/uploads/2020/01/Menanam-Okra-yang-Memiliki-Banyak-Manfaat.jpg' style='height:233px; width:350px' /></span></a></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>foto: pixabay</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Di Indonesia, okra memiliki dua tipe, yaitu berbunga kuning dan berbunga ungu. Kedua bunga ini mirip seperti bunga kapas, tetapi bunga okra lebih panjang. Buah yang masih muda dan bunga yang belum mekar biasanya digunakan sebagai bahan masakan, seperti sayur.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Polong yang masih muda dikonsumsi sebagai sayuran, digoreng, atau dimasak. Daunnya juga bisa digunakan sebagai pakan ternak dan getahnya digunakan sebagai obat.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Okra bisa ditanam di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 mdpl. Tanaman ini tumbuh dengan baik di semua jenis tanah dengan tingkat keasaman 5—6,5. Pohonnya tahan terhadap terpaan hujan. Pohonnya dapat tumbuh di bawah pohon besar, seperti di bawah pohon karet dan rumpun bambu. Tak heran jika okra sering digunakan sebagai tanaman sela yang ditanam di antara tanaman utama untuk memanfaatkan lahan-lahan yang ada.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pohonnya dapat dikembangbiakkan dengan biji yang sudah tua. Biasanya bijinya akan tumbuh setelah 7—12 hari setelah tanam. Hal ini dikarenakan kulit biji okra yang keras. Sebelum ditanam, lahan diolah terlebih dahulu dengan pacul sedalam 20—30 cm, lalu dibuat bedengan selebar 120 cm dan jarak antara 40 cm.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bedengan diberikan pupuk kandang atau kompos yang sudah matang sebanyak 12 ton/hektare, lalu diaduk merata dengan tanah. Selanjutnya, buatlah lubang dengan jarak 30 cm, lurus memanjang di sepanjang bedengan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sebulan setelah tanam atau pada saat pohon sudah mengeluarkan 4—5 helai daun, tanah bedengan diberikan pupuk buatan 100 kg NP biru + 50—60 kg Urea/hektare.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Pemeliharaan tanaman ini hanya perlu dilakukan untuk menyiangi gulma yang tumbuh di sekitaran tanaman, pemberian pupuk buatan, serta mengendalikan hama dan penyakit yang datang. Hama yang biasanya menyerang adalah kutu kapas, penyakit busuk leher akar (layu) yang disebabkan oleh cendawan tanah, dan mati pucuk daun yang dapat diatasi dengan pemberian fungisida Benlater 0,2—0,5 persen atau jenis fungisida lainnya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Okra sudah mulai berbunga pada umur 50 hari setelah tanam. Buah muda dapat dipanen dengan cara memotong buahnya pada umur dua bulan setelah tanam. Buah yang telat dipanen akan menjadi berserat dan berwarna cokelat. Buah yang sudah seperti ini sudah tidak laku dijual.</span></p>