Simak ulasan mengenai jamur merang, manfaat, dan langkah-langkah budidayanya. Berpotensi menjadi sumber penghasilan utama, lho. Anda penggemar sayuran? Kalau Anda menjawab iya, tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan salah satu jenis jamur ini. Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur yang paling disukai di Indonesia. Anda bisa menggunakan jamur ini untuk berbagai jenis masakan, antara lain tumis, sop, pepes, dan sebagai pelengkap capcai. Sayangnya, stok jamur merang di pasaran tidak terlalu melimpah sehingga terkadang kekurangan stok. Mengapa Anda tidak mencoba membudidayakan sendiri di rumah? Selain bisa menambah pundi-pundi tabungan, budidaya jamur merang ini bisa dilakukan dengan mudah. Tertarik mencoba budidaya jamur merang sebagai usaha sampingan? Untuk menambah informasi Anda, artikel ini akan mengulas lebih jauh tentang apa itu jamur merang, manfaat, langkah-langkah budidaya, dan salah satu contoh pemanfaatan jamur merang. Yuk, disimak! Jamur Merang Adalah Santapan Lezat Jamur merang adalah santapan lezat yang biasa dijumpai pada makanan Asia maupun Eropa. (Foto: Pexels) Jamur merang yang memiliki nama ilmiah Volvariella volvacea adalah jenis jamur yang banyak dibudidayakan di beberapa wilayah Asia, termasuk di Indonesia. Di Indonesia, jamur ini disebut dengan jamur merang karena biasanya dibudidayakan pada media merang atau jerami. ciri-ciri jamur ini adalah berbentuk bulat yang tidak simetris dengan diameter sekitar 5 cm – 14 cm. Permukaannya kering berwarna cokelat sampai cokelat keabu-abuan dan dilindungi oleh selubung. Bilahnya rapat, lebar, dan putih ketika masih muda, kemudian menjadi merah jambu ketika spora dewasa. Jamur yang termasuk famili Pluteacea ini bisa berkembang dengan cara memproduksi spora berukuran mikron. Spora akan berkecambah dan membentuk hifa. Selanjutnya, kumpulan hifa membentuk gumpalan kecil dan membesar membentuk tubuh buah stadia kancing kecil yang kemudian berkembang menjadi stadia telur. Stadia telur inilah yang dipanen dan dikonsumsi. Rasanya lezat dipadu dengan bumbu-bumbu yang tepat. Manfaat Jamur Merang Jamur ini disebut dengan jamur merang karena biasanya dibudidayakan pada media merang atau jerami. (Foto: Thaifoodmaster.com) Selain rasanya yang lezat, kandungan gizi jamur ini juga kaya. Jamur merang kaya akan protein, vitamin, serat, zat besi, fosfor, dan lain sebagainya. Dengan beragam kandungan tersebut, jamur ini bisa menjadi bahan makanan yang baik bagi tubuh. Bahkan, jamur ini sering dimanfaatkan sebagai pengganti daging bagi vegetarian. Berikut ini manfaat jamur merang untuk kesehatan. Kandungan protein untuk membantu menyehatkan sel tubuh. Kandungan kalsium untuk membantu menjaga kesehatan gigi. Kandungan fosfor untuk membantu mencegah osteoporosis. Kandungan berbagai vitamin untuk mendukung kesehatan mata, otak, dan darah. Kandungan serat untuk membantu melancarkan pencernaan. Cara Budidaya Jamur Merang Selain untuk dikonsumsi keluarga, Anda juga dapat melakukan budidaya jamur merang secara sederhana di rumah. (Foto: Pexels) Berikut ini adalah langkah budidaya jamur merang secara sederhana yang bisa Anda lakukan di rumah. 1. Siapkan Rumah Jamur Atau Tempat Untuk Budidaya Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan tempat untuk budidaya jamur yang biasa dikenal dengan sebutan kumbung. Tempat budidaya atau rumah jamur inilah yang berfungsi untuk mengatur suhu dan kelembapan jamur merang. Anda bisa membuat kumbung dari rangka besi, kayu, atau bambu yang dilapisi dengan plastik sebagai dindingnya. Anda juga bisa membuat bangunan kumbung secara permanen. Jika Anda ingin bertanam jamur secara kecil-kecilan terlebih dahulu, Anda bisa mempersiapkan rumah jamur dengan cara menempel di dinding rumah, misalnya di sebelah dapur. Ukuran ideal kumbung adalah tinggi sekitar 2,5 m dengan lebar kali panjang 4 m x 6 m. Di bagian dalamnya, Anda bisa meletakkan rak dua baris yang terbuat dari besi atau kayu. 2. Siapkan Peralatan Untuk Menjaga Suhu Dan Kelembapan Kumbung Untuk menjaga agar suhu dan kelembapan di dalam kumbung sesuai, Anda sebaiknya mempersiapkan electric blower dan pemanas ruangan. Electris blower merupakan alat untuk mengalirkan udara ke dalam kumbung, sedangkan pemanas ruangan berfungsi untuk menjaga suhu di dalam kumbung tetap sesuai dengan yang diinginkan. Suhu ideal untuk budidaya jamur merang adalah 32 derajat Celcius hingga 34 derajat Celcius. 3. Proses Pembibitan Jamur Merang Proses pembibitan bisa dilakukan dengan cara membeli bibit jamur atau dengan membuatnya sendiri. Jika Anda memilih membeli, pastikan Anda memilih bibit-bibit yang baik. Sebaliknya, jika ingin membuat sendiri, berikut ini proses yang perlu diperhatikan. Irislah payung jamur, lalu sirami dengan air hangat. Masukkan irisan payung jamur ke dalam wadah. Tambahkan abu sekam mentah sebanyak ¾ kg. Tuangkan air bersih secukupnya, kemudian aduk sampai tercampur. Tutup wadah selama 2 hingga 4 hari dan buka jika telah ada serabut putih. 4. Siapkan Media Tanam Jamur Media tanam yang digunakan untuk pertumbuhan jamur ini adalah merang atau jerami. Selain merang, Anda juga perlu mempersiapkan bahan lain yaitu onggok. Langkah mempersiapkan media tanam adalah dengan cara menumpuk dan menyusun jerami secara berlapis-lapis sebagai berikut. Susun jerami dengan ketinggian 15 cm, kemudian siram dengan air secukupnya. Tumpuk dengan onggok secara merata kemudian siram kembali. Lakukan penyusunan tersebut hingga mencapai ketinggian sekitar 1,5 m, lebar 2,5 m, dan panjang sekitar 4 m. Tutupi lapisan tersebut dengan plastik. Biarkan selama dua hari hingga media tanam matang. 5. Taburkan Dolomit Di Media Tanam Setelah media tanam dibiarkan selama dua hari, langkah selanjutnya adalah menaburkan dolomit. Campurkan 40 kg bekatul dengan 24 kg dolomit, kemudian aduk hingga merata. Buatlah lapisan jerami dan onggok dengan ketinggian 15 hingga 20 cm. Siram lapisan tersebut dengan air secukupnya. Taburkan campuran bekatul dan dolomit secara merata ke atas lapisan tersebut. Tutup rapat tumpukan yang telah ditaburi campuran bekatul dan dolomit. 6. Proses Pembalikan Media Tanam Selanjutnya adalah proses pembalikan media tanam agar pengomposan media tanam berlangsung dengan baik. Caranya adalah dengan membalik media tanam yang telah dibiarkan selama dua hari. Lakukan pembalikan media tanam sebanyak tiga kali. Jika prosesnya benar, media tanam akan berubah menjadi warna cokelat tua kehitaman, mengandung kadar air sekitar 65 persen hingga 75 persen, dan memiliki tekstur yang lunak. 7. Masukkan Media Tanam Ke Dalam Kumbung Susun media tanam yang telah jadi di atas rak dengan cara menaruh lapisan media tanam yang paling tebal di bawah, dilanjutkan dengan tumpukan yang lebih tipis secara bertahap. Kemudian taburkan kapas di atas media tanam secara merata. 8. Tebarkan Bibit Jamur Merang Selanjutnya adalah proses penebaran atau penanaman bibit jamur merang sebagai berikut. Ambil bibit secukupnya, lalu tebarkan secara merata di permukaan media tanam. Siram lantai dengan air secukupnya agar kelembapan kumbung terjaga. Setelah melakukan proses penanaman, tutup kembali kumbung dengan rapat. 9. Pemeliharaan Jamur Merang Berikut ini cara mudah yang bisa Anda lakukan agar jamur merang tumbuh dengan baik. Selalu menutup rapat kumbung agar kelembapan terjaga. Jagalah agar lantai kumbung tidak pernah kering. Usahakan agar suhu kumbung berada pada kisaran 32 derajat Celcius hingga 38 derajat Celcius. Kumbung sebaiknya dibuka ketika jamur telah berumur setidaknya empat hari sejak penanaman bibit. Semprot media tanam untuk menjaga kelembapan, tetapi usahakan agar badan jamur tidak ikut tersemprot. Lakukan peyemprotan secara rutin, yaitu setiap hari sebanyak dua kali, yaitu pagi dan siang menjelang sore. 10. Proses Panen Jamur Merang Inilah proses yang paling ditunggu, namun proses panen tidak bisa dilakukan sembarangan. Jamur siap dipanen ketika menginjak usia 10 hingga 11 hari setelah penanaman. Jamur layak panen jika telah mencapai tinggi 3 cm hingga 6 cm atau masih berbentuk kancing. Segera lakukan pemanenan ketika kuncup jamur belum terbuka. Cara memetik jamur adalah dengan memutar secara perlahan, bukan dengan menariknya langsung. Saat memanen jamur merang, mulailah memetik jamur dari rak paling atas kemudian menyusul ke rak paling bawah. Cara ini akan menghemat waktu Anda. Resep Kaldu Alami Jamur Merang Jamur merang dapat diolah menjadi kaldu alami. (Foto: Pexels.com) Selain bisa dimasak langsung, jamur merang juga dapat diolah menjadi kaldu alami sebagai pengganti MSG. Rasanya pun tidak kalah sedap. Mau mencoba membuatnya? Berikut ini cara membuat kaldu jamur merang. Siapkan bahan-bahan, yaitu 10 buah jamur merang, 4–5 buah jamur shitake, satu buah bawang bombay, minyak, dan air secukupnya. Iris tipis-tipis semua bahan. Tuangkan sedikit minyak ke dalam wajan, lalu tumis semua bahan yang sudah diiris hingga layu. Siapkan air dalam panci kemudian rebus tumisan jamur dan bawang bombay di atas api kecil hingga mendidih. Matikan api, lalu saring airnya. Kaldu jamur pun siap digunakan. Demikianlah ulasan mengenai jamur merang, manfaat, dan langkah budidayanya. Selain untuk menyalurkan hobi bercocok tanam Anda, siapa tahu bisa menjadi usaha sampingan yang menguntungkan.