<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Cara Membuat Biopori dari Komunitas Peduli Bumi' src='https://komunita.id/wp-content/uploads/2018/11/lubang-biopori-300x200.jpg' style='height:267px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Biopori adalah salah satu metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Tujuan / Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB:</strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Tempat yang dapat dibuat / dipasang Lubang Resapan Biopori: </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>1. Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah, dsb. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>2. Di sekeliling pohon. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>3. Pada tanah kosong antar tanaman / batas tanaman. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Alat yang digunakan untuk membuat Lubang Resapan Biopori:</strong> </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bor tanah (Bor Biopori) atau alat lain yang dapat membuat lubang vertikal, seperti linggis dan alat untuk mengeluarkan tanah dari mata bor. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Bahan-bahan yang bisa dimasukkan ke dalam Lubang Resapan Biopori:</strong> </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Adalah bahan-bahan yang mudah terurai oleh fauna tanah, misalnya daun, rumput dan sisa-sisa makanan atau yang biasa disebut sampah organik. Tapi jangan memasukkan sampah anorganik ya, seperti plastik, kaleng, mika/fiber karena tidak dapat terurai. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Cara Pembuatan Lubang Resapan Biopori: </strong></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>1. Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>2. Tanah yang akan dilubangi disiram dengan air supaya mudah untuk dilubangi.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>3. Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3 centimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang terperosok.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>4. Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami. </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>5. Jumlah lubang biopori yang ada sebaiknya dihitung berdasarkan besar kecil hujan, laju resapan air dan wilayah yang tidak meresap air dengan rumus : </span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>= intensitas hujan (mm/jam) x luas bidang kedap air (meter persegi) / laju resapan air perlubang (liter / jam).</span><br /> <br /> </p>