Belakangan ini, menulis artikel di media daring adalah suatu aktivitas yang makin banyak diminati terutama oleh Milenial dan Gen Z baik karena faktor hobi dan sebagainya. Dalam mengembangkan minat dan skill menulis, setiap penulis tentunya harus konsisten dalam membuat tulisan supaya kemampuan dan kualitas tulisannya jadi lebih baik. Namun, selama proses untuk menuju konsisten, pastinya gak lepas dari banyak hambatan dan rintangan. Jika disikapi dengan mindset negatif, maka bisa membuat penulis berhenti dan menyerah untuk menulis lagi. Nih, 5 macam sikap yang bisa menghambat kamu untuk konsisten dalam menulis di media daring. 1. Terlalu terpaku pada menu pending Saat kamu sudah selesai bikin satu artikel dan mau mengirimkannya ke media daring, kamu emang masih perlu nunggu selama beberapa waktu karena artikelmu masih harus di-reviewdulu oleh editor. Selama proses ini, tak sedikit dari kalangan penulis yang gak begitu sabar dalam menunggu notifikasi bahwa artikelnya berhasil di-publish. Seperti halnya di IDN Times Community, sebab banyaknya penulis yang mengirimkannya ke media daring, para editor juga harus butuh banyak waktu untuk mereview artikel-artikel tersebut. Jika kamu terus menunggu dan terlalu terpaku pada menu pending, maka kemungkinan besar kamu akan berhenti nulis. Sebaiknya, sambil menunggu notifikasi artikelmu itu, kamu lebih baik tetap membuat tulisan lagi supaya kamu bisa lebih konsisten nulis artikel tiap harinya. 2. Gampang baper saat ada pembaca yang mengkritik dengan kalimat kasar atau nyinyir di kolom komentar Setelah artikelmu berhasil publish, secara otomatis akan dibaca oleh banyak orang. Tentunya dari kalangan pembaca, mesti ada yang suka dan merasa terinspirasi dari tulisanmu dan ada juga yang kurang senang bahkan gak segan-segan memberikan komentar yang kurang enak dibaca yang dilontarkan padamu. Jika hal seperti ini terjadi, kamu sebaiknya gak terlalu menghiraukan komentar mereka dan berpikir positif padanya. 3. Gak percaya diri ketika membandingkan kualitas tulisanmu dengan artikel penulis lain Sambil membuat artikel, biasanya seorang penulis juga membaca artikel-artikel dari penulis lain yang sudah terbit baik untuk dijadikan sebagai bahan referensi dan atau hanya hiburan semata. Bagi penulis pemula, biasanya sering muncul di pikiran mereka bahwa artikelnya masih sangat amburadul dan merasa gak percaya diri karena tulisan penulis lain yang sudah di-publish itu lebih baik dari tulisannya. Padahal, penulis manapun juga awalnya pernah tulisannya amburadul bahkan sampai tulisannya ditolak hanya saja mereka gak mudah menyerah hingga kualitas tulisannya bisa bagus seperti sekarang. Jika penulis lain bisa mencapainya, kenapa kamu nggak? 4. Terlalu mematok target dalam jumlah artikel yang banyak sehingga bikin manajemen waktu jadi kurang terkontrol Dalam mengirimkan tulisan ke media daring, kebanyakan penulis memang ingin mengirim lebih dari 1 bahkan sampai 5 artikel tiap harinya karena hal itu dipercaya bisa memperbesar kemungkinan artikelnya berhasil di-publish oleh editor. Namun jika kamu masih belum mampu mengatur waktu dengan baik karena padatnya aktivitas lain selain menulis, alangkah baiknya jika mengirimkannya dalam jumlah sedikit dulu semisal 1 atau 2 artikel tiap harinya sebab yang terpenting bisa konsisten dalam menulis. Lama kelamaan baru kamu bisa menambahkan target dalam jumlah lebih banyak 5. Hanya mencari ide untuk ditulis dari satu cara atau satu tempat saja Selain mengurangi rasa bosan untuk menulis, mencari ide lebih dari satu tempat dan satu cara juga bisa mempermudah kamu untuk konsisten menulis sebab kamu bisa lebih mudah menemukan inspirasi dan ide sambil menjalankan beragam aktivitas harianmu. Misalnya, ketika diskusi saat kuliah, ketika pergi ke sawah, ketika berkunjung ke rumah teman dan sebagainya. Nah, itulah beberapa hal yang harus kamu hindari agar bisa mempermudah buat konsisten dalam menulis dan mengirimkan artikelmu ke media daring. Semoga bermanfaat.