Wilayah ini terletak di barat Pegunungan Appalachia dan di dekat Danau-Danau Besar (Great Lakes). Wilayah ini berpepohonan lebat dan beriklim kontinental dengan empat musim.
Wilayah ini merupakan pusat industri otomotif Amerika Serikat dan merupaka lokasi kota Chicago dan Detroit. Di wilayah ini banyak ditemukan pabrik-pabrik.Wilayah ini, terutama di negara bagian Illinois, Minnesota dan Wisconsin juga memiliki banyak perternakan sapi.
3. Wilayah Selatan (Southern United States):
Wilayah ini beriklim Subtropis. Wilayah ini berada di bagian selatan dan termasuk Semenanjung Florida.
Wilayah ini banyak digunakan untuk pertanian intensif, terutama untuk kedelai, jagung, tembakau dan kapas. Kota yang terletak di wilayah ini adalah Miami, New Orleans dan Atlanta.
4. Wilayah Padang Rumput (Great Plains):
Wilayah ini berupa dataran yang sangat luas dengan sedikit pepohonan karena curah hujan yang rendah degan iklim Kontinental. Wilayah ini membentang dari sisi barat Sungai Mississippi, hingga ke Pegunungan Rocky. Wilayah ini adalah pusat peternakan dan pertanian di Amerika Serikat.
5. Pegunungan Rocky (Rocky Mountains):
Wilayah ini didominasi pegunungan tinggi dan bersalju. Pegunungan ini memisahkan Great Plains dengan Pantai Barat. Gunung di wilayah ini sangat tinggi hingga 4000an meter dari permukaan laut. Gunung tertinggi adalah Gunung Elbert (4401 m) di negara bagian Colorado.
Wilayah ini masih asri dengan banyaknya cagar alam dan taman nasional. Di pegunungan ini banyak pula terdapat pertambangan.
6. Wilayah Pesisir Barat (West Coast):
Wilayah ini terletak di pesisir Samudera Pasifik, dan merupakan wilayah dengan iklim Mediteran, dengan cuaca yang hangat hampir sepanjang tahun. Di wilayah ini banyak mengalir sungai yang berasal dari pegunungan Rocky.
Wilayah ini sangat beragam. Banyak terdapat lahan perkebunan, pertanian dan peternakan di bagian pedalaman, sementara di pesisir banyak terdapat pemukiman dan industri. Kota besar di wilayah ini adalah Los Angeles, San Francisco, dan Seattle.
Baca juga: Letak Wilayah, Iklim dan Bentuk Muka Bumi Negara Inggris
Kondisi Geologi Negara Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara yang kaya akan sumber daya geologi. Beberapa kekayaan alam tersebut meliputi batu bara, minyak bumi, tembaga, posfat, timah, dan besi. Kekayaan batu bara Amerika Serikat bahkan mencapai seperlima atau 27 persen dari cadangan batu bara dunia.
Beberapa bahan tambang yang dihasilkan Amerika Serikat adalah: uranium, bauksit, emas, perak, merkuri, nikel, potash, besi, dan gas alam. Amerika Serikat juga memiliki wilayah dataran yang sangat luas dan cukup subur. Dataran tersebut banyak ditanami tanaman sereal, terutama jagung. Lahan itu juga banyak dimanfaatkan menjadi daerah peternakan.
Flora dan Fauna di Negara Amerika Serikat
Di bagian utara atau di daerah pegunungan Amerika Serikat banyak ditumbuhi pohon pinus. Di bagian tengah (Great plains) terdapat padang rumput (prairie/steppa) yang sangat luas yang membentang dari perbatasan Kanada di utara sampai sekitar teluk Meksiko di selatan. Padang rumput tersebut berbatasan dengan gurun di bagian barat Amerika Serikat.
Di bagian tenggara dapat dijumpai hutan yang menggugurkan daunnya setiap tahun (deciduous forest). Biasanya terdapat pohon mapel, elm, dan ek (oak). Pohon-pohon konifer yang tinggi dan besar-besar (redwood) banyak tumbuh di daerah pegunungan California.
Jenis-jenis fauna yang hidup di negara Amerika Serikat antara lain:
bison, antelop, dan beruang di kawasan Midwest;
domba dan rusa di kawasan pegunungan;
puma di pesisir pasifik; armadilo, selot, dan jaguar di kawasan barat daya;
opossum, aligator, buaya kardinal di kawasan selatan; dan
karibu, beruang kutub, anjing laut, serta paus di kawasan Alaska.
Kondisi Penduduk Amerika Serikat
Amerika Serikat adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di dunia setelah China dan India dengan jumlah populasi 321,2 juta jiwa (WPDS, 2015). Penduduk asli Amerika adalah suku Indian yang menurut beberapa ahli sejarah berasal dari Eurasia dan bermigrasi ke sana antara 65.000–25.000 tahun yang lalu. Migrasi terakhir terjadi sekitar 12.000 tahun yang lalu.
Jumlah penduduk Indian sebelum kedatangan bangsa Eropa diperkirakan berkisar 2–8 juta jiwa. Pada tahun 1890, diperkirakan jumlahnya tinggal 250 ribu jiwa. Kedatangan bangsa Eropa membuat suku Indian semakin terdesak secara jumlah dan sosial ekonomi. Selain Indian terdapat orang Eskimo di Alaska yang jumlahnya relatif kecil.
Pendatang atau imigran di Benua Amerika terbagi jadi 4 golongan besar, yaitu orang-orang Mongol (kulit kuning), orang Negro (kulit hitam), orang-orang Eropa (kulit putih), dan orang-orang Mesir.
Karena itu, ada banyak suku bangsa yang hingga kini mendiami Benua Amerika. Contoh dari suku-suku bangsa itu adalah Cheyyene, Comache, Sioux, Apache, Navajo, Pueblo, Cherokee, Iroquois, Mulato, Kreol, dan Huron.
Seperti negara maju lainnya, sebagian besar penduduk Amerika bekerja di luar sektor pertanian atau yang mengandalkan sumber daya alamnya. Komposisi penduduk Amerika Serikat berdasarkan sektor pekerjaannya adalah:
sektor manajerial, profesional, dan teknik sebanyak 34,9%;
penjualan dan perkantoran sebanyak 25%;
manufaktur, transportasi, dan keahlian sebanyak 22,9%;
sektor jasa lainnya 16,5%;
sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan hanya sejumlah 0,7% dari penduduknya (NationMaster, 2006).