<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>fenomena rasa kantuk yang menyerang seseorang ketika sedang belajar atau mendengarkan arahan, uraian ilmiah atau presentasi ilmu dari seorang pembicara (guru, dosen, instruktur, presenter) di ruang kelas atau ruang seminar. Walaupun manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari tidak pernah terhindar dari rasa kantuk, yang datang di mana saja dan kapan saja, sehingga rasa kantuk yang menyerang setiap orang pada saat-saat tertentu merupakan suatu yang wajar atau alami. Setiap manusia pernah mengalaminya, mulai dari usia balita, muda, dewasa maupun tua.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>ciri-ciri rasa kantuk berlebihan yaitu bangun tidur tak segar, cepat mengantuk, sulit berkonsentrasi, cepat lelah, plus daya ingat yang terus menurun. Selalu mengantuk walaupun sudah cukup tidur disebut kantuk berlebih atau hipersomnia. Hipersomnia adalah sebuah gejala gangguan tidur yang membuat penderitanya mengalami rasa kantuk berlebihan meskipun sudah tidur cukup. Hipersomnia juga membahayakan jiwa, terutama jika mengendara atau mengoperasikan alat-alat berat.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Manusia tentu pernah merasa sangat mengantuk di saat jam-jam sibuk. tetapi jika ini yang sering dirasakan, mungkin ia mengidap hipersomnia. Rasa kantuk yang selalu datang, jelas akan mengganggu aktivitas, dan berdampak pada produktivitas.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kata Hipersomnia (hypersomnia) berasal dari kata Yunani hyper, yang artinya “lebih” atau “lebih dari normal”, dan dari bahasa Latin somnus, artinya “tidur”. Hipersomnia (hypersomnia) primer yang merupakan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari yang berlangsung sampai sebulan atau lebih. Mengantuk berarti otak sedang kekurangan oksigen. Oksigen dibutuhkan oleh sel-sel otak untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Apabila oksigen yang beredar di darah kurang mencuklupi kebutuhan metabolisme maka otakpun akan kekurangan oksigen. Gejala yang ditunjukkan adalah mengantuk. Oleh karena itu disarankan seseorang harus sarapan pagi terlebih dahulu agar otaknya tidak kekurangan oksigen.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>seseorang yang sering mengantuk secara berlebihan setiap hari merupakan tanda awal serangan stroke dan berisiko terkena serangan jantung bahkan dapat menyebabkan kematian. Rasa kantuk yang berlebihan dan berulang-ulang dapat memicu gejala Narcolepsy (narkolepsi). Menurut Effy Afifah bahwa satu dari 200 orang Indonesia yang menderita narkolepsi sebagian besar disebabkan karena keturunan.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Beberapa gejala/tanda narkolespi yaitu:<br /> (1) mengantuk berlebihan<br /> walaupun telah tidur cukup. Seseorang penderita narkolepsi dapat mendadak jatuh tertidur dimanapun dan kapanpun termasuk saat bekerja di kantor yang suasananya sibuk<br /> (2) dapat dikatakan sebagai serangan tidur yang mendadak tanpa melihat tempat.<br /> (3) Penderita sulit menahan kantuk bahkan pada saat sedang melakukan aktifitas. Penderita narkolepsy sering dianggap pemalas dan tukang tidur, karena selalu mengantuk dan kekurangan tenaga.<br /> (4) Narkolepsi tidak membahayakan kesehatan penderitanya, namun bisa membahayakan diri sendiri atau orang lain.misalnya pada saat memasak, atau sedang menyetir.<br /> (5) kekurangan biotin (vitamin B) yang dibutuhkan untuk metabolism lemak dan karbohidrat.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Mudah mengantuk memiliki sejumlah penyebab umum, antara lain:</span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kurangnya waktu tidur normal yang berkisar 7-9 jam tidur pada malam hari.Bekerja terlalu larut atau sif tugas yang tidak normal, yaitu pada malam hari atau hari libur.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Nyeri kronik</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Diabetes</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Insomnia kronik dan masalah tidur lainnya.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Perubahan kadar natrium di dalam darah, yang dapat berupa hiponatremia atau hiperatremia.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Terlalu banyak kadar kalsium di dalam darah atau hiperkalsemia.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Fungsi tiroid menjadi yang kurang aktif, dikenal dengan hipotiroidisme.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Penggunaan obat penenang, obat tidur, dan/atau obat antihistamin.</span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Gangguan tidur seperti sleep apnea juga bisa mengurangi kualitas tidur Anda yang berujung pada rasa kantuk yang tidak tertahankan. Sleep apnea terjadi ketika dinding tenggorokan yang menjadi rileks saat tidur sehingga menghambat sebagian atau seluruh saluran udara. Mendengkur, henti napas yang kemudian diikuti rasa terengah-engah, mengantuk di siang hari, dan terbangun dengan mulut kering atau tenggorokan terasa sakit merupakan gejala dari kondisi ini.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Jika Anda mudah mengantuk di mana dan kapan saja, segera cek dan konsultasikan kepada dokter demi mendapatkan pertolongan yang tepat dari gejala mudah mengantuk yang dialami.</span></p>