<p style='text-align: justify;'>Umumnya, bahan bakar yang kita pakai terbuat dari minyak bumi. Bagaimana kalau karbondioksida dijadikan bahan bakar, ya?</p> <p style='text-align: justify;'>Peneliti dari perusahaan Liquid Light, Emily Cole menciptakan teknologi untuk mengubah karbondioksida menjadi bahan bakar yang bermanfaat. Perusahaan tersebut telah berdiri sejak tahun 2009. </p> <p style='text-align: justify;'>Bu Emily ini mengumpulkan karbondioksida yang sudah tidak terpakai. Karbondioksida menjadi penyebab terbesar pemanasan global, lo. Pemanasan global itu ketika ozon di bumi sudah bolong-bolong. Bumi semakin panas. </p> <h4 style='text-align: justify;'><strong>Kombinasi</strong></h4> <p style='text-align: justify;'>Karbondioksida yang sudah terkumpul lalu dipisahkan. Bu Emily mendapat karbondioksida tersebut dari industri tanaman dan pabrik-pabrik. Gas karbondioksidanya dimampatkan dalam pipa lalu dipindahkan ke batu-batuan yang ada di tanah. </p> <p style='text-align: justify;'>Bu Emily dan perusahaannya mengombinasikan berbagai bahan kimia dengan air, cahaya matahari, dan listrik untuk menghasilkan bahan bakar dari daur ulang karbondioksida.</p> <p style='text-align: justify;'>Hasilnya karbondioksida berubah menjadi bahan bakar cair dan bahan kimia seperti ethylene glycol dan glycolic acid. Susah ya namanya.</p> <p style='text-align: justify;'>Harapannya bahan bakar dari daur ulang karbondioksida ini bisa menggantikan bahan bakar dari minyak bumi, lho. Minyak bumi kan jumlahnya terbatas dan tidak bisa diperbarui. </p>