Vulkanisme adalah proses yang berhubungan dengan aktivitas gunung api (gunung api aktif), yakni pergerakan magma dari dalam litosfer yang menerobos ke lapisan atasnya atau sampai ke permukaan bumi. Proses terjadinya vulkanisme Berdasarkan artikel yang ditulis kumparan.com proses terjadinya vulkanisme terdiri dari 4 proses diantaranya Dinamika Litosfer dengan Aktivitas Vulkanisme, Vulkanisme pada Tepi Lempeng Divergen, Vulkanisme pada Tepi Lempeng Konvergen, dan Vulkanisme Intra Plate. Berikut penjelasan selengkapnya. 1. Dinamika Litosfer dengan Aktivitas Vulkanisme Arah gerakan lempeng secara horizontal berasal dari arus konveksi pada mantel bumi. Arah gerakan lempeng tersebut dapat menjadi vertikal apabila lempeng mengalami konvergensi. Akibat gerakan tersebut dapat bersifat kimiawi, yaitu vulkanisme. Pada proses vulkanisme, magma akan keluar melalui celah atau patahan pada tepian lempeng kerak bumi. 2. Vulkanisme pada Tepi Lempeng Divergen Magma yang bersifat basalt dari astenosfer naik ke permukaan bumi melalui tepi lempeng divergen. Tepi lempeng divergen merupakan celah memanjang yang mencapai ribuan kilometer dan umumnya terdapat di tengah-tengah samudra. Magma yang keluar pada dasar samudra akan bersentuhan dengan air akan membentuk punggung tengah samudra (mid oceanic ridges). Baca juga: Apa saja Gejala dan Macam-macam Vulkanisme? 3. Vulkanisme pada Tepi Lempeng Konvergen Vulkanisme dapat terjadi pada zona konvergensi antara lempeng samudra dengan samudra atau samudra dengan benua. Magma yang keluar pada tepian lempeng konvergen memiliki viskositas dan tekanan yang tinggi, sehingga menghasilkan daya erupsi yang eksplosif (ledakan). Adapun bahan yang dihasilkan dalam bentuk piroklastika, seperti bom, lapili, batu apung, pasir, dan debu. 4. Vulkanisme Intra Plate Vulkanisme intra plate merupakan vulkanisme yang terjadi di tengah-tengah suatu lempeng. Magma yang terbentuk diakibatkan oleh konsentrasi lokal bahan radioaktif dengan membentuk dapur magma lokal yang potensial (hotspot). Magma pada vulkanisme intra plate keluar dengan tenang karena bersifat basalt. Apa dampak dari vulkanisme? Dampak atau akibat dari Vulkanisme Gejala vulkanisme tentu sangat berpengaruh pada kondisi alam dan kehidupan di sekitarnya. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif maupun negatif. Nah, kira-kira apa saja ya dampak positif dan negatif vulkanisme terhadap kehidupan? a. Dampak Positif 1. Material yang dikeluarkan gunung berapi dapat menyuburkan tanah di sekitarnya. 2. Pembekuan magma menjadi mineral dan bahan galian yang bermanfaat bagi manusia, seperti intan, timah, tembaga, belerang, dan batu apung. 3. Udara yang sejuk dan pemandangan pegunungan yang indah dapat menjadi daya tarik wisata. 4. Uap yang dikeluarkan dari gejala panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi. 5. Hutan di lereng gunung mampu menahan erosi dan menyimpan air hujan. b. Dampak Negatif 1. Pada waktu terjadi letusan, semburan lapili, aliran lava dan lahar panas dapat merusak bangunan ,lahan pertanian, tanaman, bahkan hewan di sekitar gunung api. 2. Bahan yang dikeluarkan gunung berapi biasanya menumpuk dipuncak dan lereng-lereng gunung. Pada waktu hujan bahan-bahan ini terbawa oleh air hujan menjadi lahar dingin. Lahar dingin akan merusak daerah yang dilaluinya seperti sungai,lahan pertanian, rumah,dan lain-lain. Lahar dingin juga menyebabkan sungai menjadi dangkal sehingga dapat menyebabkan banjir. 3. Abu vulkanik yang biasanya menyebar secara luas juga dapat mangganggu dan mebahayakan penerbangan. 4. Material ekshalasi berupa gas beracun yang dikeluarkan saat erupsi dapat mengancam mahluk hidup termasuk manusia. Misalnya pada saat letusan kawah timbangan dan Sinila pada tahun 1979, sekitar 149 jiwa manusia meninggal akibat menghirup gas beracun. Credits Photo: https://fr.best-wallpaper.net/