<p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i0.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/cropped-Gambar-siklus-air.jpg?resize=626%2C352&ssl=1' style='height:225px; width:400px' title='cropped-Gambar-siklus-air.jpg' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><em>Gambar siklus air berikut ini menunjukkan siklus perputaran air di bumi, mulai dari air laut, awan, hujan, hingga kembali menuju laut kembali.</em></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan di muka bumi. Kebutuhan dasar disini berarti air menjadi kebutuhan yang sangat vital bagi makhluk hidup.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Dari manusia, hewan bahkan tumbuhan sangat membutuhkan air untuk bertahan hidup seperti minum, membantu proses fotosintesis, dan banyak kebutuhan lainnya.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Tubuh manusia sendiri tersusun sekitar 50 -70 % kandungan air tarmasuk dalam kulit, jaringan tubuh dan seluruh organ. Oleh karena itu, tidak ada manusia yang mampu bertahan hidup dalam waktu yang lama apabila kekurangan cairan atau dehidrasi.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Begitu pentingnya Air bagi kehidupan. Nah, pernahkah kita berfikir mengapa air tidak habis meski digunakan setiap hari? Meskipun musim kemarau? Jawabannya karena adanya siklus air di muka bumi ini, yang notabennya sebagian besar bumi kita tersusun atas air. Untuk lebih jelasnya mengenai siklus air, mari simak penjelasan berikut</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Siklus Air</strong></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='' src='https://i0.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/images-4.jpeg?ssl=1' style='height:233px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus Air</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus air adalah siklus atau sirkulasi air yang berasal dari bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Siklus air ini menyebabkan kenapa kita tidak pernah kehabisan pasokan air meskipun menggunakannya setiap hari.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Bentuk siklus air memutar dan terjadi secara berkelanjutan sehingga mampu menjaga ketersedian air di bumi ini. Dampaknya siklus air ini mampu mengatur suhu lingkungan, hujan, cuaca dan menjaga keseimbangan ekosistem di muka bumi.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus air mempunyai jenis-jenis yang mana bergantung pada proses dan tahapannya. Berikut penjelasan lengkapnya</span></p> <h2 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Jenis-Jenis Siklus Air</strong></span></h2> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa jenis siklus air yang bergantung pada proses pandek atau panjangnya tahapan siklus. Jenis-jenis siklus air meliputi siklus hidrologi pendek, siklus sedang dan siklus panjang.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Beberapa jenis siklus air ini sering terjadi di lingkungan kita loh, berikut penjelasan dan gambar siklus air tersebut.</span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>1. Siklus Hidrologi Pendek (Siklus Kecil)</strong></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Gambar siklus air' src='https://i1.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/images-5.jpeg?ssl=1' style='height:300px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus Hidrologi Pendek</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus yang pertama adalah siklus hidrologi pendek atau sering dikenal sebagai siklus kecil. Gambar siklus air kecil merupakan siklus yang paling sedehana karena secara prosesnya hanya mencapai beberapa tahapan saja.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Uap air yang terbentuk melalui evaporasi </span><a href='https://saintif.com/laut-asin-sungai-tidak/'><span style='color:#000000'>air laut</span></a><span style='color:#000000'> kemudian akan diturunkan sebagai hujan pada daerah sekitar laut. Siklus ini tergolong siklus yang pendek karena tidak adanya proses adveksi atau pergerakan uap air oleh angin. <strong>Berikut adalah proses terjadinya siklus hidrologi pendek</strong></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sinar </span><a href='https://saintif.com/gunung-dingin/'><span style='color:#000000'>matahari</span></a><span style='color:#000000'> memberikan energi panas pada air laut sehingga menyebabkan air laut menguap dan kemudian berubah menjadi uap air.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Setelah mengalami penguapan, uap air akan mengalami kondensasi (pengembunan) dan menjadi awan yang mengandung uap air.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Awan yang terbentuk kemudian mencapai titik jenuh sehingga akan menyebabkan terjadinya hujan di permukaan laut.</span></li> </ol> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Air hujan yang turun di permukaan laut kemudian akan mengalami siklus kembali, dimulai dari penguapan air sampai turunnya hujan lagi, hal ini terjadi secara berkelanjutan dan terus-menerus.</span></p> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>2. Siklus Sedang</strong></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Gambar siklus air sedang' src='https://i2.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/images-10.jpeg?ssl=1' style='height:313px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus Sedang</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Berikutnya adalah gambar siklus air sedang. Sesuai namanya siklus ini mempunyai proses dan tahapan yang cukup panjang atau “sedang” dibandingkan siklus hidrologi pendek.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus sedang ini umum terjadi di wilayah Indonesia. Uap air yang terbentuk dari proses penguapan air sungai,danau,laut atau sumber air lainnya. Kemudian mengalami kondensasi yang terkonsentrasi membentuk awan, karena proses adveksi, awan yang terbentuk dibawa oleh angin kemudian bergerak menuju wilayah di dekat laut.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Berikut penjelasan proses terjadinya siklus sedang,</strong></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Uap air terbentuk, akibat proses penguapan yang disebabkan karena pemanasan dari sinar matahari.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Setelah proses evaporasi, uap air akan terbawa angin sehingga mampu bergerak menuju daratan.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Uap air akan membentuk awan dan berubah menjadi hujan.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Air hujan akan turun dipermukaan kemudian mengalami run off menuju sungai dan mengalir kembali ke laut.</span></li> </ol> <h3 style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>3. Siklus Panjang</strong></span></h3> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><img alt='Gambar siklus air lengkap semua proses' src='https://i1.wp.com/saintif.com/wp-content/uploads/2019/09/images-9.jpeg?ssl=1' style='height:225px; width:400px' /></span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus Panjang</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Siklus panjang adalah siklus air yang biasanya terjadi pada daerah yang beriklim subtropics/ empat musim seperti musim panas, musim semi, musim gugur dan musim dingin.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Gambar siklus air panjang dalam prosesnya sama seperti siklus sedang. Akan tetapi perbedaannya terletak pada jangkauan daerah siklus panjang yang lebih luas dibandingkan siklus sedang. Dalam prosesnya, awan yang terbentuk dalam siklus panjang tidak langsung diubah menjadi air hujan, melainkan membentuk hujan salju dan terbentuknya gletser.</span></p> <p style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'><strong>Berikut proses terjadinya siklus panjang,</strong></span></p> <ol> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Sinar matahari menyebabkan air laut menguap menjadi uap air karena proses pemanasan.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Uap air akan mengalami proses sublimasi.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Proses sublimasi inilah yang menyebabkan uap air berubah bentuk menjadi awan yang mengandung Kristal-kristal es.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Kemudian awan akan bergerak terbawa angin menuju darat.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Awan akan mengalami presipitasi turunnya hujan dalam bentuk salju.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Salju yang menumpuk kemudian akan membentuk gletser.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Gletser inilah yang akan mencair menjadi air kemudian mengalami run off mengalir ke permukaan tanah dan menuju ke sungai.</span></li> <li style='text-align: justify;'><span style='color:#000000'>Air yang mengalir ke sungai akan diteruskan menuju laut.</span></li> </ol>