Mahasiswa semester akhir merupakan sebutan bagi mahasiswa semester 8 yang berada di ujung masa kuliah. Mereka akan sering terlihat wira-wiri di kantor fakultas untuk menemui dosen pembimbing menanyakan skripsi mereka. Apa jadinya kalau skripsi mereka tidak selesai? Mau tidak mau, mereka harus nambah semester lagi. Gak mau dong jadi mahasiswa tua di kampus. Yuk intip 5 alasan mahasiswa semester akhir malas mengerjakan skripsi. 1. Menunda Sifat menunda-nunda kayak gini memang manusiawi sih. Tapi gak baik yaa kalau keterusan. Buang jauh-jaun deh mindset ‘kerjain nanti aja lah’, ‘cuma tinggal dikit, ‘gampang lah bisa dikerjain nanti’ dan jurus-jurus lain yang bisa bikin kalian gak jadi ngerjain skripsi. Mulai sekarang atur jadwal sebaik mungkin. Faktanya tidak ada skripsi yang sulit atau yang mudah, semua skripsi sama aja. Tapi yang membedakan ya tergantung kalian mengatur waktu. Semakin kalian menunda skripsi, kalian akan semakin berat mengerjakannya. Dengan membuat jadwal untuk mengerjakan skripsi, waktu kalian akan lebih efektif dan pastinya skripsi kalian akan lebih cepat selesai. Tapi ingat ya, kalau ngatur waktunya sih memang gampang, tapi kalian juga harus konsisten dan bertanggung jawab dengan waktu yang kalian tentukan itu. Itung-itung sambil melatih kedisiplinan waktu kalian sebelum kalian memasuki dunia kerja atau mungkin lanjut ke S2. 2. Kerja sampingan Gak bisa dipungkiri ya, kalau semester akhir itu semesternya ‘uang’. Dikit-dikit pasti keluar uang. Entah itu untuk fotocopy materi, nge-print, atau mungkin beli kertas berdus-dus untuk skripsi kalian. Nah, kerja sampingan ini yang membuat para mahasiswa akhir nyari kerja sampingan. Selain untuk jajan, gajinya juga bisa dipakai untuk keperluan skripsi. Para mahasiswa semester akhir yang memilih kerja sampingan juga meng-klaim. Mereka kerja biar nggak terlalu memberatkan orang tua. Oke, nyari kerja sampingan memang bisa dikatakan good choice ya. Tapi harus digaris bawahi nih, meskipun kalian kerja sampingan, kalian harus tetap fokus ngerjain skripsi. Karena banyak kasus, kalau udah dapat kerja sampingan pada malas ngerjain skripsi. Ya gimana enggak males ngerjain skripsi, kebanyakan kerja sampingan itu enteng-enteng, dan gajinya juga lumayan. Di sini nih jurang pemisahnya antara skripsi dan kerja sampingan. Banyak yang nggak konsisten, kalau udah kerja sampingan, tiap bulan dapat uang tapi skripsinya tak tersentuh sedikitpun. Miris sih, kalau dengar kayak beginian. Kalau mau kerja sampingan mending kerja yang nggak banyak menguras waktu kalian seperti jualan online atau jadi freelance. 3. Dosen pembimbing yang sulit ditemui Ada yang pernah mengatakan “Skripsi itu mudah, 1 bulan bisa selesai, tapi yang bikin molor dosen pembimbingnya.. buat bimbingan aja nih, nunggunya 10 jam, tapi bimbingannya cuma 5 menit” kata-kata itu nggak asing ya. Emang lumayan banyak sih yang ngomong gitu. Beberapa mahasiswa akhir banyak yang molor skripsinya karena merasa kesulitan bertemu dengan dosen pembimbingnya. Tapi balik lagi yaa, dosen kan juga manusia biasa. Mereka juga punya kesibukan pastinya. Kalau memang dosennya sulit ditemui saat hari-hari aktif kuliah, kenapa nggak saat weekend kita ke rumahnya. Dengan suasana yang lebih santai, dosen pembimbing kita pastinya juga lebih fresh memberikan kita bimbingan. Tapi sebelum ke rumahnya harus chat dosen pembimbingnya dulu ya. Kalau memang dosen pembimbing mengijinkan kita ke rumahnya, yaa kita bisa berangkat. Tapi kalau enggak, mau nggak mau kita harus pupuk kesabaran kita alias harus kuat nunggu berjam-jam cuma untuk konsultasi skripsi. Tetap berpikir positif ya guys, skripsi itu memang butuh perjuangan. 4. Travelling Travelling? Iya, siapa sih yang nggak sukatravelling. Dengantravelling kamu bisa melepas semua beban selama kuliah. Tuntutan dosen dan juga revisi kerapkali jadi alasan mahasiswa semester akhir untuktravelling. Banyak dari mereka mengatakan bahwa dengan travelling mereka bisa mendapatkan ide dan semangat baru untuk menyeleseikan skripsi. Namun ngga sedikit lho mahasiswa semester akhir yang ‘kecanduan’ travelling akhirnya melupakan sejenak tanggung jawab mereka mengerjakan skripsi. Alih-alih melepas penat, mereka seperti ketagihan melakukan perjalanan ke tempat tertentu untuk bertemu dengan hal-hal yang baru yang lebih seru. Apalagi moment menjadi mahasiswa semester akhir menjadi moment yang paling ditunggu ya, kalau di beberapa kampus sih mahasiswa semester akhir nggak ada jam kuliah alias free, mungkin kesibukannya hanya lebih sering menemui dosen pembimbing untuk bimbingan skripsi. Moment inilah yang dimanfaatkan mahasiswa semester akhir untuk menghabiskan waktu dengan travelling. Tapi kalau udah ‘ketagihan’ samatravelling, jangan lupa buat ngerjain skripsinya ya. 5. Menikah Nikah bukan pilihan mutlak sih. Tapi ada beberapa mahasiswa semester akhir yang memilih nikah duluan sebelum menyelesaikan skripsi. Mayoritas yang memilih nikah duluan adalah perempuan. Tapi alasannya mereka beragam, ada yang karena dijodohin orang tua, karena udah yakin sama pasangannya atau karena biar ada pendamping dan penyemangat saat ngerjain skripsi. Tapi ingat girls, nikah boleh aja kok, tapi kalian nggak boleh lupa sama status kalian sebagai mahasiswa ya. Jangan hanya gara-gara nikah, kalian jadi males-malesan ngerjain skripsi. Seharusnya dengan nikah, kalian semakin semangat ngerjain skripsinya karena ada pasangan kalian yang siap 24 jam jadi pendamping dan penyemangat buat nyelesain skripsi. Kalian juga harus pandai mengatur waktu ya, antara mengatur rumah tangga dan mengatur urusan kuliah. Kalian juga harus beri pengertian ke pasangan kalian nih, kalau tiba-tiba harus bimbingan ke dosen mendadak atau seharian penuh di kampus hingga nggak sempat masak untuk makan malam. Butuh kerja ekstra ya kalau nikah sambil nyelesein kuliah. Semuanya kembali ke pribadi masing-masing ya.