Upaya peningkatan kerja sama negara ASEAN telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN 2015. Tiga Pilar ASEAN adalah kerja sama dalam bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. 1. Pilar sosial budaya Pada pilar sosial budaya, masyarakat ASEAN bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat. Dalam memperkuat daya saing kawasan, ASEAN berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup. ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya di berbagai bidang. Seperti bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta lingkungan hidup. Baca juga: Faktor Pendorong dan Penghambat Kerja Sama Antar Negara ASEAN Masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional masing-masing, serta mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, dan makmur kepada generasi penerus. Pilar sosial budaya menempatkan Indonesia sebagai negara dengan sumber daya manusia yang banyak usia produktif yang meningkat. Secara kultural, Indonesia memiliki kebudayaan paling banyak dan beragam di antara negara-negara ASEAN sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Pertemuan ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 16-19 Oktober 2012 telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN Women's Partnership for Environmental Sustainability. Deklarasi tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkan: Pengetahuan dan keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan Akses, kepemilikan, dan kontrol terhadap sumber daya Pembuatan kebijakan, strategi, dan program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan. AMMW menugaskan ASEAN Commission on Women (ACW) untuk mengimplementasikan deklarasi itu melalui kolaborasi dan koordinasi dengan badan sektoral terkait. Seperti ASEAN Senior Officials Meeting on Environment (ASOEN) dan ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM). Baca juga: Bentuk Kerjasama Indonesia dengan ASEAN 2. Pilar Politik dan Keamanan Dalam pilar politik-keamanan, ASEAN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan dan pelibatan masyarakat madani (civil society) dalam pengambilan keputusan. Dengan berperan dalam kerja sama ASEAN, Indonesia selayaknya dapat meningkatkan daya tawarnya. Dalam pilar politik-keamanan, secara historis Indonesia adalah pendiri ASEAN sehingga secara politis mempunyai pengaruh kuat. Militer Indonesia diyakini yang terkuat di ASEAN. 3. Pilar Ekonomi Pada pilar ekonomi, pertumbuhan Indonesia masih yang tertinggi dan produk kreatif yang dihasilkan memiliki daya saing yang cukup bagus. Koperasi dapat dijadikan program menarik karena sektor menengah ke bawah adalah salah satu komponen penunjang ekonomi. Baca juga: Berdirinya ASEAN dan Masuknya Negara-negara ASEAN Para pelajar sebagai penerus bangsa harus melangkah lebih jauh lagi dengan pembenahan tiap-tiap lini pilar. Meliputi pembenahan struktur politik, kekuatan penegak hukum dan militer, penyatuan visi dan semangat kultural, pembenahan kesejahteraan sosial, dan juga penguatan ekonomi dan daya saing produk kita. Peningkatan kerja sama antara negara ASEAN memerlukan dorongan berupa kekompakan, konsistensi, keterbukaan, rasa kekitaan (we feeling), saling menghormati dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama. Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor).