Tes psikologi atau lebih sering disebut tes psikotes sering digunakan dalam tahap seleksi perekrutan karyawan di banyak perusahan. Berbeda dengan tes potensi akademik (TPA), psikotes secara umum lebih mengarah kepada tes kepribadian. Tujuan dari psikotes itu sendiri adalah untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes psikotes ini dianggap memiliki faktor ‘ketidakpastian’ yang mampu memutarbalikan perhitungan logis potensi seseorang. Waduh, gimana tuh?
Menanggapi hal ini, berikut berbagi informasi dan trik untuk menghadapi dan menyelesaikan psikotes dengan mudah. Semoga bisa membantu mengurangi kegagalan job ya!
Penilaian dalam tes analogi verbal adalah kemampuan logikamu terhadap sebuah kondisi untuk melihat sejauh mana kamu memahami sebab-akibat suatu permasalahan dalam pekerjaan.
Contoh:
- Asli >< … a. Orisinil b. Tiruan c. Autentik d. Murni (jawabannya B)
- Air – Haus = Nasi – … a. Goreng b. Lapar c. Beras d. Rames (jawabannya B)
Triknya:
Pelajari dan hafalkan sinonim-antonim kata, korelasi kata ataupun pemahaman narasi secara terus menerus untuk mengasah kemampuanmu menjawab soal. Lompati soal yang belum bisa kamu jawab ke soal berikutnya, jangan terpaku pada satu soal karena waktu terus berjalan.
Penilaian dalam tes logika aritmatika adalah kemampuan analisis dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu (dalam bentuk angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut.
Contoh:
- 24 20 16 12 … … (setiap angka dikurang 4, maka lanjutan dari deret soal ini adalah 8 dan 4)
- 45 15 18 6 9 3 … … (pola jawabannya: n:3 n+3 n:3 n+3, maka lanjutan dari deret soal ini adalah 6 dan 2)
Triknya:
- Jangan terpaku pada 3-4 angka terdepan dalam deret saja, terkadang kamu harus melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan, maupun pengelompokan loncat.
- Jangan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin kamu pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena bisa jadi soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan. Ingat, waktu terus berjalan.
- Latihlah kemampuanmu dengan sering mengerjakan latihan soal dari buku-buku tes psikotes ataupun dari internet.
Penilaian dalam tes logika penalaran adalah kemampuan dalam memahami pola-pola atau kecenderungan tertentu (dalam wujud gambar) untuk kemudian melakukan prediksi berdasarkan pola soal tersebut.
Triknya:
Konsentrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditampilkan hampir serupa meskipun nggak sama.
Kamu akan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan di sampingnya. Penilaiannya adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Triknya:
- Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis karena membutuhkan waktu untuk isi ulang saat ujung granitnya habis. Jadi gunakan pensil biasa atau pulpen saja karena tes ini sangat terikat dengan waktu.
- Kendalikan dirimu untuk menghemat tenaga. Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan saat kamu memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes.
- Jangan sekalipun melakukan kecurangan terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Segera pindah ke soal berikutnya saat diinstruksikan. Jangan terpaku pada soal, apa adanya saja.
- Hal yang paling penting dari keseluruhan tes kraeplien adalah konsentrasi. Terkadang kamu akan merasa blankpada pertengahan tes, tapi kamu harus bisa bangkit dan kembali fokus. Untuk itu, kondisi fisik sangat berpengaruh. Usahakan nggak begadang dan sempatkan sarapan sebelum berangkat tes. Model tes ini sangat menyedot energi.
Kamu akan diminta menggambar berdasarkan bentukan-bentukan tadi, kemudian menuliskan urutan gambar yang telah kamu buat, lalu menuliskan nomor gambar mana yang paling disukai, nggak disukai, yang mudah dan sulit menurutmu. Penilaiannya adalah emosi, imajinasi, intelektual dan aktifitas subjek.
Triknya:
- Apapun yang kamu gambar menunjukan kepribadian atau kemampuan IQ-mu. Jika kamu menggambar sesuatu yang “biasa saja dan umum” tentu penilaian tingkat kecerdasannya akan berbeda jika dibanding kamu menggambar “sesuatu yang nggak terpikirkan oleh orang lain dan berwawasan”. Kreativitasmu diuji di sini, apakah kamu mampu mengembangkan hal yang sudah ada menjadi suatu ide baru atau sifat mengekor yang terlalu besar.
- Mulai sekarang berlatihlah untuk menggambar dan menuangkan imajinasimu dalam kertas agar saat mengerjakan tes wartegg kamu nggak nge-blank.
Tes ini digunakan untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja.
Triknya:
Berlatihlah menggambar orang secara utuh mulai dari ujung kepala sampai ke ujung kaki, termasuk detail wajah seperti mata, hidung, mulut dan telinga. Nggak lucu, ‘kan kalau kamu menggambar orang dengan teknik yang sama seperti gambaran anak TK?
Bagi beberapa orang, menggambar pohon memang terkesan biasa-biasa saja. Tapi, konon etos kerjamu bisa terlihat di sini, tukang nyicil kerjaan atau nggak sabaran.
Triknya:
- Meski kamu nggak begitu pandai menggambar, berlatihlah menggambar pohon secara utuh termasuk detail yang jelas seperti akar, batang, cabang, daun, bunga maupun buah.
- Untuk hasil yang lebih maksimal, fotolah pohon nyata, pelajari karakter jenis pohonnya, kemudian latihlah kemampuan menggambarmu dengan mengacu pada foto tersebut.
- Sifat yang diperoleh dari gambar-gambar bersifat interpretasi. Jadi, pasti akan dikonfirmasi dengan hasil tes yang lain dan juga wawancara lanjutan. Siap-siap, ya!
Tes ini berkaitan dengan bagaimana caramu menerapkan keserasian dalam hubungan dengan orang lain dalam lingkunganmu.
Triknya:
Gambarlah suatu aktivitas yang dinamis, bagus lagi jika kamu bisa menggabungkan ketiga komponen dalam suatu alur aktivitas yang sama.
Penilaiannya adalah kemampuan daya tangkapmu dalam menerima dan melaksanakan instruksi dengan cepat dan tepat.
Contoh:
Narator akan mendiktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar.
Triknya:
- Konsentrasilah pada apa yang dikatakan narator, karena narator nggak akan mengulang instruksi tersebut dan waktu yang diberikan sangat terbatas.
- Bersabarlah, jangan terburu-buru menjawab sebelum narator selesai memberikan instruksi
Penilaian dalam tes ini adalah untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang. Soalnya seputar jenis kepribadian yang kamu sukai dan nggak kamu sukai, mulai dari pertanyaan yang mudah hingga pertanyaan yang aneh-aneh.
Contoh:
A. Saya suka menolong teman bila mereka sedang mengalami masalah
B. Saya senang melakukan pekerjaan bersama hingga selesaiTriknya:
- Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kondisimu, setidaknya yang paling mendekati, karena pertanyaan akan berulang di nomor-nomor berikutnya, sehingga jika jawabanmu nggak sinkron, hal ini akan merugikanmu. Kejujuranmu terkait dengan cerminan kesesuaian diri terhadap lowongan pekerjaan yang kamu lamar.
- Karena sulitnya proses ‘mengakali’ dalam tes ini, jalan paling praktis yang dapat ditempuh adalah memperbaiki dirimu dalam segala hal, posisikan dirimu seakan-akan menjadi seseorang profesional dalam setiap tingkah laku keseharianmu, seperti; jujur, tepat janji, tanggung jawab dan disiplin. Karena cerminan pola pikir dan tingkah laku positif dirimu, akan tertuang tanpa kamu sadari dalam hasil tes.
Nah, demikian beberapa contoh bentuk tes dalam psikotes beserta trik mengerjakannya. Jika kamu mempelajarinya dengan baik, maka lama-kelamaan kamu akan terbiasa. Tetap semangat dan semoga bermanfaat, ya!