Mata Capung Bisa Melihat Hingga Sudut 360 Derajat

Sebagai jenis serangga, capung  merupakan hewan yang ditemukan di berbagai lokasi kecuali Antartika. Persebaran capung saat ini cukup luas dari mulai taman , rumah bahkan perkotaan.

Sebagian besar hidup capung sebenarnya hanya saat menjadi nimfa dan hidup di bawah permukaan air, sedangkan saat tumbuh dewasa capung hanya bertahan hidup rata-rata 4 bulan saja.

Capung termasuk dalam jenis karnivora karena memakan nyamuk. Bahkan sejak menjadi nimfa, capung bisa menghabiskan 50 nyamuk dan terkenal dengan julukan pengendali nyamuk alami serta menjadi hewan purba karnivora berjenis serangga.

Capung terkenal dengan bentuk unik dan mengagumkan dari sepasang matanya. Desain matanya mampu melihat polarisasi warna-warna yang berada di sekitar.

Capung mampu melihat polarisasi warna-warna yang ada di hadapanya, bahkan dengan bentuk mata tersebut capung mampu melihat 360 derajat.

Lensa dan sel mata dari capung ini memang begitu sangat sensitif terhadap cahaya, maka tak heran matanya bisa disebut sebagai mata super.

Keunikan lain terdapat pada bentuk dari tubuhnya, yang menyerupai helikopter. Dengan dua helai sayap yang berada pada setiap sisi tubuhnya, capung memiliki kemampuan terbang yang cukup hebat.

Dalam kecepatan penuh capung mempu terbang hingga kecepatan 100 km/jam, selain itu capung tidak perlu menggerakan 2 helai sayapnya secara bersamaan untuk bisa terbang.