Beragam jenis jeruk dikenal kaya vitamin C. Peneliti juga temukan buah asam ini dapat cegah penyakit akibat obesitas.
Studi baru tentang keluarga citrus atau jeruk seperti jeruk, grapefruit, lemon dan jeruk nipis menyebutkan jeruk ini mengandung tipe antioksidan. Berkhasiat untuk mengobati beberapa masalah kesehatan serius akibat obesitas, termasuk penyakit jantung, hati dan diabetes.
Menurut naturalhealth365.com (8/10/16) saat mengonsumsi makanan tinggi lemak, badan tidak langsung menggunakannya, tapi menyimpannya terlebih dulu. Selama penyimpanan, sel lemak ini bisa menghasilkan zat perusak sel sehat lain. Hal ini disebut stress oksidatif. Biasanya, keadaan ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh.
Namun, pada orang kelebihan berat badan yang terus menerus makan makanan tinggi lemak, kemampuan sistem kekebalan tubuh merespon dan mencegah penyakit berkurang bahkan buruk. Disinilah makanan dengan tingkat antioksidan tinggi berperan.
Citrus mengandung bentuk khusus dari antioksidan bernama flavanon. Flavanon dapat mengurangi risiko stress oksidatif yang merusak sel sehat. Sebuah studi pada sekelompok tikus dilakukan. Tikus diberi beberapa varisi diet, normal, tinggi lemak dan tinggi lemak dengan asupan flavanon.
Seperti yang diperkirakan, ada zat perusak sel dalam darah tikus diet tinggi lemak. Dan pada tikus tinggi lemak dengan asupan flavanon, penurunan indikator tersebut terjadi dalam darah dan liver mereka, bahkan bisa lebih dari 50% dalam beberapa kasus. Sayangnya, pemberian flavanon pada tikus tinggi lemak tidak mengurangi berat badan.
Konsumsi citrus punya banyak manfaat seperti bantu kurangi kerusakan hati, menurunkan jumlah lemak, mengurangi kadar glukosa dalam darah dan risiko penyakit jantung serta diabetes tipe 2.
Konsentrat flavanon dapat dikonsumsi dalam bentuk jus atau pun pil. Secara umum, makan banyak citrus atau beragam jeruk dan sayuran secara teratur dapat mencegah dan mengobati berbagai penyakit.