Protein adalah zat nutrisi utama tubuh yang diperlukan untuk sebagian besar fungsi tubuh yang vital. Kekurangan protein dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan dan juga penyakit seperti kwashiorkor dan marasmus. Dan masih banyak penyakit-penyakit akibat kekurangan protein lainnya, akan kita ketahui sebentar lagi.
Penyakit kekurangan protein sering terjadi di negara berkembang karena kemiskinan serta kurangnya pengetahuan tentang kebutuhan gizi akan protein.
Penyakit Utama Akibat Kekurangan Protein
1. Marasmus
Anak-anak dan bayi rentan terhadap kekurangan protein. Marasmus adalah kurangnya nutrisi penting yang parah. Marasmus adalah penyakit fatal yang menyebabkan penurunan berat badan, dan dehidrasi. Anak terlihat kurus kering dengan rambut kemerahan.
2. Kwashiorkor
Kurangnya protein dan karbohidrat seperti beras, ubi jalar, dan pisang menyebabkan kwashiorkor. Ini adalah penyakit gizi buruk yang sering terjadi pada anak agak besar.
Gejala kwashiorkor termasuk perut bengkak karena retensi cairan, kulit mudah mengalami borok yang tak kunjung sembuh. Ini juga memiliki gejala umum untuk marasmus seperti mudah marah, diare, kelelahan, pertumbuhan terbatas dan gangguan perkembangan kognitif serta kesehatan mental.
3. Cachexia
Cachexia adalah penyakit yang menyebabkan melemahnya otot rangka akibat kekurangan protein. Hal ini terkait dengan penyakit kronis seperti AIDS, kanker, gagal ginjal kronis, penyakit paru obstruktif kronik dan rheumatoid arthritis.
Hal ini menyebabkan penurunan berat badan dan juga bisa mengakibatkan kematian. Asupan protein yang kurang sering terjadi pada pasien yang menderita kanker kolon, lambung, hati, pankreas dan saluran empedu.
Penyakit Akibat Kekurangan Protein Asam Amino Esensial
Protein tersusun dari asam amino. Ada 22 asam amino yang telah ditemukan dalam jaringan tubuh manusia. Banyak dari asam amino dapat disintesis sendiri oleh tubuh kita (asam amino non-esensial).
Namun sembilan dari mereka adalah asam amino penting (asam amino esensial) yang harus didapatkan dari luar tubuh (makanan) karena tubuh kita tidak dapat mensintesisnya. Ketidakcukupan setiap jenis asam amino esensial ini juga dapat menyebabkan fungsi abnormal dan berbahaya bagi tubuh.
Bahkan asam amino non esensial juga diperlukan sebagai pelengkap dalam membangun protein. Berikut ini 9 asam amino esensial dan efek buruk akibat kekurangan zat protein ini:
Histidin. Kekurangan L-histidin dalam sumber makanan dapat menyebabkan gejala seperti anemia, menurunkan produksi histamin, menurunkan penyerapan zinc, dan menurunkan respon imun atau kekebalan tubuh.
Isoleusin. Apabila tubuh kekurangan Isoleusin dari sumber makanan, maka dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, pusing, kelemahan, depresi, kebingungan dan mudah marah.
Leusin. Kekurangan protein asam amino Leusin dalam diet menunjukkan gejala yang mirip dengan hipoglikemia. Gejala termasuk sakit kepala, pusing, kelemahan, kurangnya stabilitas mental, disorientasi, mudah marah dan depresi.
Lysine. Akibat kekurangan protein asam amino Leusin, seseorang dapat menunjukkan gejala seperti mudah marah, pusing, kelelahan, anemia, mood swing, rambut rontok dan pertumbuhan terhambat.
Metionin. Asam amino Metionin juga tak kalah penting, karena kekurangan zat ini dalam diet dapat menyebabkan penurunan sintesis sistein, yang melindungi sel-sel hati dari kerusakan. Peningkatan peroksidasi lipid, depresi, dan peningkatan risiko aterosklerosis.
Fenilalanin. Manifestasi klinis akibat kekurangan fenilalanin diantaranya; kebingungan, kelesuan, kekurangan energi, retensi cairan, depresi, lesi kulit, penurunan kewaspadaan, kerusakan hati, masalah memori, pertumbuhan yang lambat dan kurang nafsu makan.
Treonin. Gejala kekurangan treonin termasuk lekas marah, mood swing, impulsif dan masalah memori. Ketidakmampuan yang berkaitan dengan fungsi otak.
Tryptophan. Kelangkaan makanan triptofan dapat menyebabkan rendahnya tingkat serotonin. Kadar serotonin yang rendah berhubungan dengan depresi, kecemasan, panik, mudah marah, perubahan suasana hati, sabar, impulsif, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, peningkatan berat badan, mengidam makanan, agresivitas dan insomnia.
Valin. Akibat kekurangan protein valin dalam diet dapat mempengaruhi proses penyelubungan myelin saraf. Ketidakmampuan untuk metabolisme leusin, isoleusin, dan valine menyebabkan penyakit Maple syrup urine disease (MSUD). Urin dari orang-orang yang terkena penyakit ini berbau seperti sirup maple.
Solusi agar tidak terkena penyakit-penyakit tersebut adalah selalu mencukupi kebutuhan protein dengan mengonsumsi makanan sumber protein tinggi. Sekian, semoga bermanfaat.
Cedits Photo: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Kwashiorkor_6903.jpg