Ingin mengembangbiakkan tanaman di rumah tanpa benih atau biji? Salah satu cara yang bisa dicoba yaitu dengan metode vegetatif berupa teknik stek. Metode ini cukup mudah untuk dilakukan pemula, lo. Berikut beberapa cara stek tanaman yang bisa kamu coba!
Metode pengembangbiakan vegetatif memungkinkanmu mendapat tanaman baru tanpa perkawinan. Artinya, kamu tidak perlu menanam benih ataupun biji. Bahan yang diperlukan hanya bagian tubuh tanaman yang memiliki sifat totipotensi, yakni mampu memperbanyak diri dan berkembang menjadi tanaman utuh. Ini meliputi bagian batang, daun, hingga akar. Untuk lebih jelasnya, berikut berbagai cara stek tanaman yang bisa kamu lakukan!
Sumber: youtube.com/Ricardo Telenotícias
Pertama, ada metode stek batang yang dilakukan dengan menggunakan potongan batang yang mimiliki ruas-ruas atau mata. Jika dilihat sekilas, metode ini mirip dengan cara mencangkok tanaman. Akan tetapi, pada stek batang kamu harus memotong batang yang sudah tua, bukan melukai batangnya. Ada empat jenis stek batang yang bisa kamu lakukan, yakni:
Untuk melakukan stek batang kamu harus mengambil bagian batang yang sudah cukup tua. Lakukan pemotongan di pagi hari, agar saat persemaian tanaman langsung mendapat sinar matahari. Kemudian ikuti langkah berikut:
Setelah dipotong, rendam 2 sentimeter ujung bawah batang dalam hormon auksin selama 5 detik. Setelah itu, siapkan ember atau per besar berisi tanah gembur dan pasir. Tancapkan batang ke media semai dengan posisi tegak dan siram secara teratur. Jika akar tanaman sudah tumbuh dengan baik, kamu bisa memindahkannya ke lokasi akhir.
Sumber: ingrijireaflorilor.ro
Beberapa tanaman cenderung lebih cocok dikembangbiakkan dengan metode stek daun. Misalnya saja cocor bebek, kaktus, atau lidah buaya yang bagian daunnya besar dan kuat.
Bahan yang dibutuhkan adalah daun yang sudah tua tapi masih berwarna hijau segar. Kamu bisa memotong hanya daunnya saja atau bersama dengan tangkai di bawahnya agar akar baru lebih mudah tumbuh. Setelah dipotong, bagian bawah daun perlu direndam terlebih dahulu dalam larutan auksin dengan rasio 100-200 cc per liter air.
Siapkan pot dengan lubang di dasarnya dan berisi campuran tanah serta pupuk kandang. Pastikan untuk mengisi hanya 3/4 wadah dan gunakan satu tempat hanya untuk satu daun.
Tancapkan potongan daun ke dalam wadah, lalu tutup dengan plastik berlubang Simpan wadah di tempat teduh dan siram dengan teratur hingga akar tumbuh. Biasanya, tahap ini akan memakan waktu 3 minggu tapi kamu perlu menunggu hingga 3-5 bulan untuk memindahkannya ke lokasi tanam akhir.
Sumber: gardenersworld.com
Terakhir, ada metode stek akar untuk jenis tanaman dengan akar menjalar seperti stroberi dan daun mint. Jika kamu tertarik menanam stroberi di rumah, sebaiknya gunakan cara ini daripada memulainya dari benih. Pembiakan dilakukan dengan mengambil akar yang merambat jauh dari tanaman induk.
Kamu hanya perlu memotong akar berdiameter satu sentimeter dengan panjang 5-10 sentimeter. Perlu diingat, akar yang kamu potong harus berada dalam kondisi baik. Artinya, jangan sampai cabang kecil pada akar rusak selama pemotongan maupun pemindahan.
Setelah memotong sulur akar tanaman, siapkan media semai berupa campuran tanah dan pupuk organik. Isi pot dengan media semai dan buat lubang sesuai dengan ukuran akar. Masukkan akar ke dalam lubang lalu timbun kembali dengan tanah.
Lakukan tahap ini dengan hati-hati agar akar tidak rusak. Kemudian, siram pot dengan air dan pupuk organik secara rutin dan tunggu hingga akar mengeluarkan tunas baru. Tunas baru ini bisa berupa bintil dan nantinya akan berubah menjadi kalus.
***
Semoga informasinya bermanfaat,