Penulisan ‘di’ dan ‘ke’ terkadang membuat bingung, dipisah atau disambung? Dipukul atau di pukul? Ke pasar atau kepasar? Seperti yang kita tahu, di dalam bahasa Indonesia, ‘di’ dan ‘ke’ termasuk jenis kata depan, tetapi keduanya juga termasuk awalan. Bagaimana agar dapat membedakan ‘di’ dan ‘ke’ sebagai kata depan atau awalan? Berikut di bawah ini secara singkat tentang penulisan di dan ke sebagai kata depan dan awalan sesuai EYD.
gambar diambil dari www.pixabay.com
Sebagai kata depan
Kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat, biasanya diikuti oleh kata benda atau kata ganti benda.
Kata depan, biasanya ditulis terpisah dari kata yang menyertainya. Seperti, di atas, di bawah, di sini, di sana, ke atas, ke bawah, ke sana, ke sini, dari atas, dari bawah, dari sana, dari sini. Bukan : diatas, dibawah, disini, disana, keatas, kebawah, kesana, kesini, dariatas, daribawah, darisana, darisini.
Kecuali untuk penulisan : kepada, keluar, kemari, dan daripada.
Untuk penulisan kata keluar, ke sebagai kata depan tidak ditulis terpisah. Tetapi, jika sebagai lawan kata masuk, maka kata keluar, ditulis terpisah ‘ke luar‘.
Kata di mana ditulis terpisah dan hanya dipakai sebagai kata tanya dalam kalimat tanya, sebagai kata penghubung yang menyatakan tempat, dan dalam bentuk kata ‘di mana-mana’.
Sebagai awalan
Seperti yang kita tahu juga, awalan di- dan ke- memiliki arti dan fungsi yang bermacam-macam. Bagaimana untuk penulisannya?
Sebagai awalan, di- dan ke- ditulis serangkai dengan kata dasar yang menyertainya. Seperti : dipaksa, ditulis, dikirim, dsb. Atau, kelima, keempat, keangkat (bahasa tidak resmi dari terangkat), dsb.
Untuk membedakan di dan ke sebagai kata depan atau di dan ke sebagai awalan :
Itulah penjelasan singkat tentang penulisan di- dan ke- sebagai kata depan dan awalan sesuai EYD. Mudah-mudahan, penjelasan singkat ini dapat membantu dan memberikan manfaat.