Adanya sistem penentuan Matchmaking Ratio (MMR) di beberapa game tentunya bertujuan agar para pemain bertemu dengan lawan yang sepadan. Sepadan dalam hal ini maksudnya adalah lawan yang memiliki skill ataupun mekanik yang setara. Namun terkadang ada beberapa orang yang membuka jasa untuk menaikkan angka dari hasil pertandingan MMR tersebut. Jasa tersebut sering disebut Joki atau Boosting MMR.
Namun kehadiran mereka terkadang membuat ekosistem dari game tersebut rusak. Orang yang memanfaatkan jasa ini terkadang tidak memiliki kemampuan MMR yang setara untuk rank tersebut. Setelah sekian lama hal ini terjadi, Valve selaku pengembang Dota 2 nampaknya punya jurus jitu untuk menanggulangi hal ini. Lewat patch note yang diberikan tanggal 15 November 2019 lalu, Dota 2 punya fitur baru untuk melakukan report kepada sesama pemain.
Sumber: Wykhrm Reddy
Kotakers yang paham dengan Dota 2 tentunya tahu fitur report terdahulu memiliki jenis report untuk “Intentional Feeding” dan “Ability Abuse”. Seiring dengan perkembangan permainan, Valve akhirnya merubah dua sistem tersebut menjadi “Disruptive Gameplay” dan “Cheating or MMR Abuse”. Hal yang termasuk ke dalam Disruptive Gameplay adalah orang yang AFK, Ability Abuse, dan melakukan feed kepada musuh secara sengaja. Sedangkan hal yang termasuk kepada Cheating or MMR Abuse adalah tindakan memanfaatkan cheat dan tindakan yang sengaja bermain dengan MMR yang lebih rendah.
Semoga saja dengan ditambahkannya fitur ini, kondisi permainan Dota 2 semakin membaik ya Kotakers. Hal ini tentunya akan membantu bagi Kotakers yang ingin menjadi pemain kompetitif di Dota 2. Setidaknya dengan pembaruan sistem ini, Kotakers bisa mengukur kemampuan bermain Dota 2 yang Kotakers miliki dengan sempurna.