Pembangunan berkelanjutan harus dibarengi dengan wawasan pula. Bila tidak, ada beberapa masalah yang akan muncul; pencemaran akibat polusi, hilangnya daerah resapan air, hilangnya lahan terbuka hijau. Untuk itu, upaya yang dilakukan adalah pembangunan dengan wawasan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan memperhatikan kesejahteraan generasi mendatang dan tersusun atas 3 tiang utama; ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Saat ini, kamu tentu saja merasakan bahwa terdapat begitu banyak kemudahan yang dapat membantu kamu dan banyak orang di dunia ini. Yang pasti, tentu saja lebih banyak kemudahan yang tersedia di zaman sekarang ini daripada di zaman dulu. Mulai dari kemudahan untuk berkomunikasi dengan social media, bepergian dengan mem-booking tiket lewat aplikasi dalam smartphone-mu, hingga belajar dengan menonton video
Ini semua tentu saja merupakan hasil dari kemajuan teknologi diiringi dengan pesatnya pembangunan yang ada. Sebagai generasi penerus bangsa, kamu tentu dituntut untuk memanfaatkan kemudahan yang tersedia itu dengan bijak, dong!
Coba deh, bayangkan, bila segala kemudahan itu digunakan dengan tanpa berpikir panjang. Pembangunan pun akan dilakukan dengan sebesar-besarnya. Kamu tentu tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Pembangunan besar-besaran tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan pastinya akan membawa permasalahan-permasalahan baru.
Pada dasarnya, kita semua harus memahami bahwa kehidupan tidak hanya seputar manusia. Untuk menciptakan kehidupan yang harmoni, dibutuhkan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Yang perlu diingat: bumi tanpa manusia sih oke-oke saja, tapi bagaimana kalau manusia tanpa bumi? Nah.
Ada begitu banyak permasalahan yang dapat muncul dari pembangunan besar-besaran. Misalnya:
Kamu pasti sudah sangat menduga-duga dampak satu ini. Yup, lingkungan sudah pasti terkena dampaknya. Pembangunan akan banyak menghasilkan polusi. Misalnya, pabrik yang akan menyumbang asap dan menjadi polusi udara. Polusi yang ada akan berakibat langsung pada timbulnya berbagai pencemaran lingkungan, baik itu air, tanah, atau pun udara.
Mirisnya, pencemaran dari pembangunan yang semula ditujukan bagi kemudahan manusia akan berbalik menjadi bumerang dan menimbulkan berbagai macam penyakit bagi manusia yang tentu saja berkebalikan 180 derajat dari kemudahan.
Pada dasarnya, daerah resapan air adalah daerah yang diperuntukkan bagi air untuk masuk dari permukaan tanah menuju zona jenuh air. Air yang masuk ini nantinya akan membentuk suatu aliran air di dalam tanah. Daerah resapan air punya banyak fungsi, misalnya sebagai pengendali banjir pada musim hujan sekaligus pencegah kekeringan pada musim kemarau.
Banyak pembangunan yang menggunakan lahan yang belum tersentuh manusia, misalnya di perbukitan. Lahan yang semula merupakan daerah resapan air tersebut pun kehilangan fungsinya dan berbalik membahayakan kehidupan, bahkan berpotensi besar menimbulkan bencana seperti banjir.
Seperti yang telah dijelaskan, banyak pembangunan menggunakan lahan yang belum tersentuh manusia. Lahan terbuka hijau pun jadi salah satu sasarannya. Kamu pasti sudah tahu akibatnya: lahan yang semula terbuka bagi semua orang kemudian berubah menjadi milik perseorangan.
Tidak hanya kehilangan fungsinya, lahan terbuka yang berubah menjadi lahan tertutup ini akan berpengaruh besar bagi hilangnya kelestarian lingkungan.
Sebagai penghuni bumi yang belum berencana pindah ke planet lain, kita harus mencari solusinya.
Ternyata, ada satu konsep yang dapat menyelamatkan lingkungan. Buang jauh-jauh keinginan untuk melakukan pembangunan demi kemudahan manusia semata dan beralihlah pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Dalam pembangunan berkelanjutan, manusia menyadari bahwa sumber daya alam ialah bagian dari ekosistemnya. Karenanya, fungsi dari ekosistem itu sendiri harus dipertahankan. Pembangunan berkelanjutan begitu memperhatikan kesejahteraan generasi akan datang sekaligus berupaya untuk meningkatkan taraf hidup generasi saat ini.
Pembangunan berkelanjutan yang harus dilaksanakan dengan berwawasan lingkungan ini tersusun atas tiga tiang utama: ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Serupa dengan tujuan dari WWF, pembangunan berkelanjutan juga dibutuhkan agar setiap orang dapat berupaya dan mengonsumsi sumber daya alam, namun perlu diingat, harus sesuai dengan kemampuan Bumi untuk menopang manusia.
Pembangunan berkelanjutan dapat menghindari kemungkinan kelangkaan sumber daya alam sekaligus degradasi lingkungan. Dengan begitu, sumber daya alam seperti keanekaragaman hayati dapat terus lestari dan memenuhi ketahanan pangan, air, dan energi saat ini dan juga di masa yang akan datang.
Nah, bagaimana tanggapanmu akan kemungkinan buruk yang tadi dijabarkan? Serem banget, ya! Karenanya, generasi muda sepertimu harus paham betul konsep pembangunan berkelanjutan dengan berwawasan lingkungan ini. Kalau kamu sudah paham, bagikanlah kepada teman-temanmu agar kalian semua menjadi generasi muda yang peduli atas nasib Bumi. Selamat belajar demi kemajuan bangsa! Jangan lupa lestarikan lingkungan, ya!