Ada banyak makanan yang baik untuk meningkatkan kemampuan otak seperti teh hijau, blueberry dan makanan lain yang kaya antioksidan. Mengonsumsi makanan ini akan membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan fungsi otak.
Namun sebaliknya, terdapat juga makanan-makanan yang bisa memberikan efek buruk pada kesehatan otak. Makanan ini bisa memperlambat kinerja otak dan menurunkan kemampuannya. Makanan apa saja yang sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan otak?
Omelet putih telur
Omelet putih telur memang dipenuhi oleh protein. Namun jika kuning telurnya dihilangkan, Anda sebenarnya tengah kehilangan choline, yaitu nutrisi penting yang bisa melindungi kesehatan saraf, termasuk otak. Kekurangan choline akan membuat kinerja otak menurun. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengungkap bahwa orang yang kekurangan choline memiliki nilai yang lebih buruk dalam tes daya ingat dan kemampuan verbal. Jika ingin membuat omelet atau mengonsumsi telur, pastikan untuk memakan semuanya, baik bagian putih telur maupun bagian kuningnya.
Sirup agave
Sirup agave atau agave nectar adalah salah satu jenis pemanis yang diproduksi dari beberapa jenis spesies tumbuhan agave seperti agave biru atau salmiana. Pemanis yang terbuat dari sirup agave diketahui bisa menurunkan fungsi otak. Penelitian di University of California Los Angeles menunjukkan bahwa tikus yang diberi makan sirup agave memiliki ingatan yang lebih buruk dan lebih lambat dalam berpikir. Peneliti berpendapat bahwa fruktosa pada sirup agave bisa mengganggu sinyal otak.
Ikan tuna
Makan ikan memang menyehatkan karena ikan mengandung asam lemak omega-3. Namun berhati-hatilah dengan beberapa spesies ikan tertentu seperti tuna. Tuna diketahui mengandung banyak merkuri yang bisa memberikan efek negatif pada otak. Penelitian mengungkap bahwa semakin tinggi tingkat merkuri dalam aliran darah, maka semakin rendah pula nilai yang didapatkan dalam tes kemampuan kognitif. Beberapa ikan alternatif yang mengandung sedikit merkuri antara lain salmon dan sarden.
Popcorn kemasan
Waspadalah terhadap popcorn kemasan dan popcorn yang dibuat menggunakan microwave. Popcorn kemasan biasanya mengandung banyak lemak trans. Lemak trans tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan jantung, tetapi juga bisa merusak otak. Penelitian tahun 2011 yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mengungkap bahwa orang yang mengonsumsi banyak lemak trans memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah.
Kue dan keripik
Perhatikan juga kebiasaan ngemil Anda. Sebuah penelitian mengungkap bahwa orang yang banyak ngemil seperti mengonsumsi keripik, makanan ringan, dan permen cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah dan lebih sulit berkonsentrasi. Camilan tak sehat seperti keripik kemasan, makanan yang manis, dan lainnya banyak mengandung lemak yang menurunkan ketajaman pikiran.
Makanan berkadar gula tinggi
Gula dan produk makanan bergula tidak hanya buruk untuk ukuran tubuh. Konsumsi hidangan ini dalam jangka panjang akan menimbulkan masalah saraf. Produk ini juga akan mengganggu kemampun ingatan. Karena itu, disarankan untuk menghindari kue yang belum dimasak sempurna, gula, sirup jagung, dan berbagai hidangan yang tinggi fruktosa.
Alkohol
Selain mengganggu fungsi liver, konsumsi alkohol akan menimbulkan kabut otak. Kabut otak adalah istilah untuk kebingungan, sehingga seseorang tidak mampu berfikir jelas. Tingginya asupan alkohol akan mengganggu keseimbangan otak. Akibatnya seseorang tidak mampu mengingat nama, peristiwa, dan membedakan ilusi atau kenyataan. Bila hal ini terjadi, sebaiknya segera batasi konsumsi alkohol 1 atau 2 gelas per minggu.
Junk food
Studi yang dilakukan University of Montreal Kanada menemukan, junk food dengan kandungan lemak berlebih dapat mengubah susunan kimia otak. Akibatnya, penggemar junk food merasa gelisah dan depresi. Junk food akan membuat konsumen cenderung menunjukkan gejala kemunduran (withdrawal) ketika berhenti mengkonsumsinya.
Konsumsi junk food mempengaruhi produksi dopamin. Dopamin adalah unsur kimia yang mempengaruhi kebahagiaan dan perasaan baik. Dopamin juga mempengaruhi fungsi kognitif, seperti kemampuan belajar, daya tangkap, motivasi, dan memori. Karena itu, penting menghindari semua makanan yang mengandung lemak berlebih.
Makanan yang digoreng
Hampir semua makanaan yang diolah (processed food) mengandung unsur kimia, pewarna, penambah rasa, dan zat pengawet. Zat tambahan ini menimbukan risiko hiperaktif, baik pada usia dewasa maupun anak. Makanan yang digoreng atau diproses, perlahan merusak sistem saraf di otak. Beberapa minyak diduga lebih berbahaya dibanding lainnya, contohnya minyak bunga matahari.
Makanan olahan atau pre cooked (setengah masak)
Seperti halnya makanan yang digoreng, makanan olahan akan mempengaruhi sistem saraf pusat. Makanan ini juga meningkatkan risiko penurunan fungsi otak, contohnya penyakit alzheimer di kemudian hari.
Makanan yang sangat asin
Konsumsi makanan asin dikenal sebagai faktor risiko hipertensi. Konsumsi makanan yang kelewat banyak kandungan sodium/natriumnya bahkan mirip seperi nikotin dan narkoba, yakni dapat menyebabkan konsumennya tak berhenti makan dan ketagihan. Padahal, efeknya bisa menurunkan kemampuan berpikir dan fungsi kognitif.
Grains (padi-padian/serealia), kecuali whole grains
Seluruh jenis padi-padian atau serealia merupakan sumber karbohidrat yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan kondisi kesehatan secara umum. Namun dari banyak produk grains, jenis whole grains atau 100 persen biji utuh adalah jenis yang paling dianjurkan karena sangat kaya serat dan dapat mencegah penuaan pembuluh darah.
Umumnya yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat adalah bukan biji padi/serealia utuh melainkan salah satu dari bagiannya. Misalnya, tepung terigu yang merupakan bahan baku roti atau kue merupakan bagian endosperm (lembaga) dari biji gandum yang digiling dan diayak. Demikian pula dengan nasi yang dikonsumsi berasal dari endosperm padi.
Bila Anda sering mengonsumsi biji padi/serealia yang tidak 100 persen utuh, tubuh akan menua lebih cepat yang disusul hilangnya memori dan kabut otak. Karena itu, secara perlahan ganti menu sarapan menjadi 100 persen produk whole grains atau dengan sumber karbohidrat kompleks.
Sumber protein yang diolah
Protein dikenal sebagai pembangun otot dan penting untuk membantu tubuh bekerja dengan baik. Protein juga membantu tubuh menyekat sistem saraf. Namun hal ini tidak terjadi jika mengkonsumsi sumber protein olahan, seperti daging yang terlalu lama dimasak, hot dog, salami, atau sosis. Sebaiknya, pilih ikan segar terutama untuk tuna dan salmon, susu, dan kacang-kacangan untuk sumber protein yang lebih baik.
Lemak trans
Lemak trans dikenal sebagai salah satu faktor pemicu penyakit jantung, karena menyebabkan obesitas dan kenaikan kadar kolesterol jahat. Konsumsi lemak trans juga akan membuat otak lebih lamban yang mempengaruhi refleks dan kualitas otak.
Bila dikonsumsi dalam jangka waktu lama, lemak trans akan menyebabkan penyusutan otak. Hal ini perlahan juga membahayakan pembuluh arteri jantung. Oleh karena itu, segera batasi konsumsi makanan tinggi lemak trans, seperti gorengan, donat, pastry, pie, biskuit, kue, cracker, margarine.
Pemanis buatan
Pemanis buatan memang mengandung kalori lebih sedikit. Namun bila penggunaannya sering dan dalam jumlah banyak, akan meningkatkan risiko gangguan fungsi otak dan kemampuan kognitif.
Nikotin
Walaupun faktanya nikotin bukan merupakan jenis makanan, tetapi zat yang satu ini sudah terkenal dapat merusak otak dengan cara menghambat aliran darah menuju organ penting ini, sehingga membatasi suplai oksigen dan glukosa. Zat ini bukan cuma menyebabkan penuaan dini dan memicu kanker dan merusak pernafasan, tetapi juga mempengaruhi produksi dan fungsi neurotransmitter dengan membuat sempit lubang saluran kapiler. Padahal, saluran darah berukuran kecil ini berperan penting dalam fungsi otak.
Apakah ada salah satu makanan di atas yang menjadi favorit Anda? Jika iya, segera kurangi konsumsinya. Mengonsumsi terlalu banyak makanan tersebut perlahan akan menurunkan kemampuan otak Anda.
Semoga bermanfaat!