Sebagai umat tebusan Tuhan, adakah kami punyai 'hati Bapa' yang begitu mengasihi dan terbeban kala lihat banyak orang belum diselamatkan dan tersesat di luar sana? Banyak orang Kristen tidak sudi hiraukan bersama dengan keberadaan orang lain, yang dipikirkan hanyalah keselamatan diri sendiri. Bila diminta untuk turut terlibat di dalam service penginjilan, mereka menolak secara terang-terangan bersama dengan beragam alasan dikemukakan. Kalau pun kami tidak sanggup terjun langsung ke ladang Tuhan untuk melayani jiwa-jiwa, kami sanggup turut ambil anggota bersama dengan menopang service misi penginjilan, jadi sponsor untuk sekolah-sekolah misi atau pos-pos PI (Pekabaran Injil), dan lain-lain. Rasul Paulus menasihati, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah bersama dengan segala kesabaran dan pengajaran. Tetapi kuasailah dirimu di dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu!" (2 Timotius 4:2, 5).
Jangan berbicara tidak bisa, dikarenakan umat Tuhan mesti turut ambil anggota di dalam tugas penyelamatan jiwa-jiwa ini, dikarenakan kami adalah saksi-saksi-Nya. "Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, selamatkanlah mereka bersama dengan jalan merampas mereka berasal dari api." (Yudas 1:22, 23a). Dan "Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan masak untuk dituai." (Yohanes 4:35).