Dia semakin cemas dan gelisah. Mungkin dia menyadari kalau dia sedang berhadapan dengan bahaya dan ia sudah terperangkap di antara langit-langit dan dinding gerbong. Tak ada tempat untuk menghindar. Pindah ke gerbong lain sudah tidak mungkin. Gerbong yang kami tumpangi adalah gerbong terakhir.
Latar tempat dan waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah....">
Melihat kedatangan sekawanan anak sekolah itu, anak laki-laki yang baru naik itu dan yang duduk di sebelahku, jadi gelisah. Dia bergeser rapat ke dekatku.
"Tolong lindungi saya, Pak,‖katanya.‖Saya sama sekali tidak terlibat perkelahian itu. Saya tidak ikut-ikutan."
Dia semakin cemas dan gelisah. Mungkin dia menyadari kalau dia sedang berhadapan dengan bahaya dan ia sudah terperangkap di antara langit-langit dan dinding gerbong. Tak ada tempat untuk menghindar. Pindah ke gerbong lain sudah tidak mungkin. Gerbong yang kami tumpangi adalah gerbong terakhir.
Latar tempat dan waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah.... - utakatikotak.com
Dia semakin cemas dan gelisah. Mungkin dia menyadari kalau dia sedang berhadapan dengan bahaya dan ia sudah terperangkap di antara langit-langit dan dinding gerbong. Tak ada tempat untuk menghindar. Pindah ke gerbong lain sudah tidak mungkin. Gerbong yang kami tumpangi adalah gerbong terakhir.
Latar tempat dan waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah...." class="rounded" width="29" height="29" type="facebook">
Dia semakin cemas dan gelisah. Mungkin dia menyadari kalau dia sedang berhadapan dengan bahaya dan ia sudah terperangkap di antara langit-langit dan dinding gerbong. Tak ada tempat untuk menghindar. Pindah ke gerbong lain sudah tidak mungkin. Gerbong yang kami tumpangi adalah gerbong terakhir.
Latar tempat dan waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah.... - https://www.utakatikotak.com/kuis/detail/7898/Melihat-kedatangan-sekawanan-anak-sekolah-itu-anak-laki-laki-yang-baru-naik-itu-dan-yang-duduk-di-sebelahku-jadi-gelisah-Dia-bergeser-rapat-ke-dekatkuTolong-lindungi-saya-PakkatanyaSaya-sama-sekali-tidak-terlibat-perkelahian-itu-Saya-tidak-ikut-ikutanDia-semakin-cemas-dan-gelisah-Mungkin-dia-menyadari-kalau-dia-sedang-berhadapan-dengan-bahaya-dan-ia-sudah-terperangkap-di-antara-langit-langit-dan-dinding-gerbong-Tak-ada-tempat-untuk-menghindar-Pindah-ke-gerbong-lain-sudah-tidak-mungkin-Gerbong-yang-kami-tumpangi-adalah-gerbong-terakhirLatar-tempat-dan-waktu-pada-kutipan-cerpen-tersebut-adalah" width="29" height="29" type="whatsapp">
Melihat kedatangan sekawanan anak sekolah itu, anak laki-laki yang baru naik itu dan yang duduk di sebelahku, jadi gelisah. Dia bergeser rapat ke dekatku.
"Tolong lindungi saya, Pak,‖katanya.‖Saya sama sekali tidak terlibat perkelahian itu. Saya tidak ikut-ikutan."
Dia semakin cemas dan gelisah. Mungkin dia menyadari kalau dia sedang berhadapan dengan bahaya dan ia sudah terperangkap di antara langit-langit dan dinding gerbong. Tak ada tempat untuk menghindar. Pindah ke gerbong lain sudah tidak mungkin. Gerbong yang kami tumpangi adalah gerbong terakhir.
Latar tempat dan waktu pada kutipan cerpen tersebut adalah....