1. Profesi Guru Beresiko Tinggi
Beberapa tahun lalu profesi yang resikonya tinggi tentu profesi seperti pialang saham, tentara, polisi, dll. Saat ini, guru masuk dalam golongan ini. Tentu masih ingat kan dengan nasib beberapa guru yang dilaporkan ke polisi gara-gara katanya mencubit anak didiknya. Ya, guru sekarang banyak yang kesulitan untuk mendidik karena ancaman dilaporkan ke polisi. Kasihan sekali ya..
2. Dilema Sekolah
Sekolah ternyata memiliki dilema yang luar biasa dalam menghadapi murid yang nakal. Sekolah ingin mengeluarkan yang bersangkutan, kasihan jika anak tersebut bisa bertambah parah di luar. Jika dipertahankan, setiap hari sekolah was-was jika yang bersangkutan berulah. Hai kalian anak-anak nakal, sadarlah jika kalian masih diberi kesempatan oleh sekolah kalian, pergunakanlah kesempatan itu sebaik mungkin. Berterimakasihlah pada sekolah yang sabar menghadapi kalian.
3. Kurangnya Peran Serta Keluarga
Tahun 2008 lalu saya memenangkan sebuah lomba opini tingkat sekolah setelah memakai kata “Paradoks” sebagai judul opini yang saya buat. Kata ini saya jumpai di sebuah surat kabar waktu itu. Penulis saat itu mengatakan, “Orangtua zaman sekarang hanya menuntut sekolah agar membuat anaknya pintar. Sementara saat anak di rumah, mereka membiarkan anaknya begitu saja. Mereka bahkan tak pernah menyuruh anaknya untuk belajar. Ini sebuah sikap yang paradoks.”
4. Kesejahteraan Guru Belum Terjamin
Menurut keterangan seorang rekan, kesejahteraan guru hingga saat ini belum terjamin. Bahkan di antara mereka ada ungkapan yang mengatakan, “Kalau mau kaya, jangan jadi guru.” Tentu saya tak enak hati untuk bertanya lebih lanjut mengenai hal ini. Akan tetapi, rekan-rekan guru saya yang lain juga mengamini ungkapan itu.
5. Kebahagiaan Guru Diperoleh 10-20 Tahun Lagi
Kesejahteraan yang kurang terjamin diungkapkan oleh seorang rekan, lalu diamini oleh rekan yang lain. Uniknya, mereka tak berhenti sampai di situ. Seorang rekan lain menimpali dengan ungkapan, “kebahagiaan seorang guru beru bisa dirasakan 10-20 tahun lagi, ketika murid-muridnya sudah jadi ORANG”
Luar biasa bukan perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan para guru? Yukk kita hargai jasa para guru yang sudi mendidik kita yang kurang ajar ini.