Bencana gempa bumi umum terjadi di Indonesia, tetapi masih banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana cara menyelamatkan diri dengan benar. Ketika ini terjadi, umumnya orang akan panik dan berlarian keluar rumah. Padahal bisa saja keadaan di luar bisa membahayakan seperti bisa tertimpa pohon yang tumbang.
Untuk itu Ketua Disaster Research and Respons Center (DRRC) Universitas Indonesia Fatma Lestari menganjurkan untuk melakukan Drop, Cover and Hold On saat terjadi gempa. Ia juga mengatakan telah melakukan penelitian dengan membandingkan tindakan tersebut dengan tindakan triangle of life dan terbukti cara tersebut lebih aman.
“Sebelumnya saya sudah melakukan uji coba dengan membuat rumah gempa dengan melakukan tindakan triangle of life dan Drop, Cover, Hold on,” katanya saat mengisi seminar 'Emergency, Ecological Seminar and Urgency in Safety' di Kampus Universitas Indonesia, Depok. Rabu, 16 Desember 2015.
Berikut ini gambar dari tindakan Drop, Cover, dan Hold on yang diperagakan Ari Untung, sebagai duta yang dipilih oleh DRRC.
1. Drop
Saat terjadi guncangan gempa jangan panik dan jangan berlari. Segera berlutut atau dekatkan diri ke tanah.
2. Cover
Lindungi kepala, jika Anda dekat meja atau benda lain, merangkaklah masuk ke dalamnya agar terlindung dari benda-benda yang berjatuhan.
3. Hold on
Menunggu hingga guncangan berhenti, jika berlindung di bawah meja, peganglah kaki meja agar tidak mudah bergeser.
Seminar 'Emergency, Ecological Seminar and Urgency in Safety' ini sendiri diharapkan dapat memberitahu masyarakat tentang tindakan pertolongan kala terjadi bencana. Seorang peserta seminar bernama Rudi mengaku menjadi tahu apa tindakan apa yang harus ia lakukan saat terjadi gempa bumi. “Jadi kalau ada gempa bumi jangan langsung lari tapi bisa berlindung di bawah meja,” ungkapnya. (Arman Maulana Azis)