Bukan Micin, Ini 6 Hal yang Dapat Membuat IQ Anda Menurun Drastis

Oleh : Rizki Mumpuni - 24 July 2018 14:16 WIB

Otak merupakan organ viral yang sangat penting keberadaan nya dalam tubuh manusia. Otak menjadi pusat komando ketika seseorang berpikir dan mengambil keputusan. Pada manusia otak dibagi menjadi dua bagian, otak kiri dan otak kanan. Kedua bagian tersebut tentunya memiliki peranan yang berbeda satu dengan yang lainnya.

Dalam meningkatkan kualitas dan kecerdasan otak, biasanya seseorang akan melakukan berbagai aktivitas yang dapat menunjang perkembangan otak, seperti membaca buku hingga mengkonsumsi beragam makanan yang tentunya dapat menyehatkan serta meningkatkan kemampuan daya ingat otak tersebut.

Namun ada juga beberapa kebiasaan atau perilaku yang tanpa kita sadari selalu kita lakukan hampir setiap hari, dimana kebiasaan-kebiasaan ini yang menyebabkan melunturnya integensi otak seseorang. Kebiasaan seperti selalu memakai baju yang sudah tidak muat serta selalu makan makanan yang manis ternyata dapat menurunkan kemampuan berpikir otak Anda.

Berikut Kami informasikan 6 kebiasaan sehari-hari yang memicu menurunnya kualitas serta tingkat kecerdasan otak Anda:

Obesitas

Dari hasil sebuah riset yang dimuat di American Journal Of Epidemiology yang menunjukkan bahwa obesitas paruh baya bisa menyebabkan penurunan kemampuan kgnitif serta peningkatan risiko demensia di kemudian hari. Dalam riset tersebut memperlihatkan adanya hubungan antara obesitas dengan kemampuan intelektual yang rendah pada masa remaja dan dewasa. Obesitas sendiri merupakan masalah medis kompleks yang harus ditangani dari sedini mungkin.

Terbiasa makan makanan manis

Gula bukan hanya menambah lingkar pinggang, tapi dalam jumlah besar, gula juga memengaruhi sel-sel otak Anda. Pasien diabetes punya risiko demensia yang lebih besar. Dampak negatif dari gula terhadap kesehatan otak mungkin diakibatkan peningkatanan inflamasi. Konsumsi gula yang tinggi diketahui dapat memengaruhi fungsi sel otak dan kemampuan kognitif.

Menyukai kegiatan multi-tasking

Mengetik email selagi berdiskusi dengan rekan kerja sambil makan siang pada waktu bersamaan, kedengaran nya biasa saja, bukan? Kebiasaan multi-tasking ini bisa menekan proses di otak Anda. Bagian lobus frontal di otak adalah mesin utama yang mengarahkan perhatian Anda, dan bagian ini punya daya pemrosesan yang terbatas. Jika mencoba melampaui apa yang otak Anda sanggupi, pikiran bisa jadi sering terhambat—mirip seperti komputer yang ngehang ketika dipaksa membuka banyak program.

Menghabiskan banyak waktu bersama perokok

Meskipun bukan perokok, menghirup asap rokok dapat membuat otak menyerap zat-zat beracun dari rokok. Terus-menerus menghirup asap rokok meningkatkan karbon monoksida dalam tubuh, hal ini bisa menggantikan oksigen yang vital dibutuhkan otak dan seluruh tubuh. Kerusakan pada pembuluh darah serta saraf merusak kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi secara efektif dan menyimpan informasi dengan benar.

Selalu sibuk bepergian

Jet lag kronis akibat jadwal perjalanan yang sibuk dapat memengaruhi kemampuan belajar dan mengingat selama sebulan penuh setelah Anda kembali pulang—berdasarkan riset dari University of California, Berkeley. Bepergian melalui zona waktu yang berbeda mengacaukan jam biologis tubuh Anda sehingga menimbulkan gangguan tidur, makan, dan regulasi hormon (yang semuanya juga memengaruhi kemampuan belajar dan mengingat). Jet lag juga salah satu sumber stres yang cukup berpengaruh besar.

Sering merasa tertekan

Mencemaskan keadaan finansial, urusan pekerjaan yang menumpuk, dan risau menjaga keseimbangan kehidupan sosial bisa menciptakan banyak hormon stres dalam tubuh. “Stres tingkat tinggi bukan hanya dikaitkan dengan fungsi otak yang buruk, tetapi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer,” kata Brendan Kelly, MD, seorang ahli saraf di The Ohio State University Wexner Medical Center. Perubahan akibat stres diyakini menjadi penyebab peningkatan risiko Alzheimer.

 

Tag

Artikel Terkait

Kuis Terkait

Video Terkait

Cari materi lainnya :