Hanya saja kebanyakan orang berpikir bakteri dalam usus berbahaya, tetapi para peneliti menyebutkan 'mikrobiom' ini sebagai organ yang berguna. Dan dari semua sel yang ada pada tubuh, 90 persennya adalah bakteri.
Melansir dari mirror.co.uk, Robert Karp yang bertanggung jawab pada Human Microbiome Project dari US National Institutes of Health, mengatakan, bakteri di usus merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Kita mendapatkan bakteri ini sejak lahir, yaitu saat proses melahirkan.
Pada saat bayi dilahirkan secara normal, ia akan melewati saluran yang penuh dengan bakteri ini. Sementara bagi bayi yang lahir dengan jalan caesar, jelas tidak akan mendapat bakteri ini yYang kemudian akan melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka.
Bakteri usus memiliki peran yang sangat penting, terbukti dari penelitian yang menunjukkan bahwa tikus gemuk dan tikus kurus memiliki bakteri usus yang berbeda. ketika tikus yang kurus diberikan bakteri usus dari manusia yang gemuk, maka tikus tersebut akan menjadi gemuk. Sebaliknya, saat bakteri usus orang yang kurus diberikan pada tikus yang gemuk, akan membantu tikus tersebut menurunkan beratnya.
Selain itu, para ilmuan juga telah mengungkapkan adanya hubungan antara bakteri usus dengan obesitas, kanker usus besar, reumatik, alergi, dan diabetes. Bahkan bakteri usus ini ditemukan dalam feses yang berguna untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Bakteri usus sehat yang ada pada feses didonorkan, bahkan dapat menggantikan anti-biotik untuk pasien sekarat yang menolak anti-biotik.
Keberhasilan donor ini sebesar 94 persen dan menyelamatkan banyak nyawa. Menurut Zain Kassam, Kepala Petugas Medis dari OpenBiome, hal ini merupakan keajaiban dalam dunia kedokteran. OpenBiome merupakan bank feses yang telah mengirimkan enam ribu sampel ke beberapa rumah sakit.