Bagi Anda yang punya riwayat gangguan ginjal, usahakan sebisa mungkin untuk menjaga kesehatan dan menyesuaikan gaya hidup agar fungsi ginjal tetap baik. Pasalnya, ginjal adalah salah satu organ vital manusia. Kerusakan pada ginjal bisa menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya, salah satunya adalah ensefalopati uremikum. Seperti apa gejalanya dan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut? Cek informasi lengkapnya di sini.
Apa itu ensefalopati uremikum?
Ensefalopati uremikum adalah salah satu komplikasi yang bisa terjadi pada orang-orang yang menderita gangguan ginjal akut maupun kronis, di mana terjadi gangguan pada otak, terutama ketika kemampuan ginjal untuk menyaring racun-racun dalam tubuh menurun dan menetap (laju filtrasi glomerulus menurun hingga dibawah 15mL/menit).
Tanda dan gejala ensefalopati uremikum
Tanda dan gejala yang muncul sangat bervariasi mulai dari ringan (rasa lemas dan lelah) hingga yang berat (kejang atau koma). Tingkat beratnya gejala tergantung dari seberapa cepat menurunnya fungsi ginjal. Oleh karena itu biasanya gejala ini lebih berat pada orang dengan gagal ginjal akut.
Gejala ringan yang timbul:
- Nafsu makan menurun
- Mual
- Rasa lemah dan mengantuk
- Sulit konsentrasi
- Fungsi kognitif melambat (sulit berpikir, berbicara, atau mengambil keputusan)
Gejala berat yang timbul:
- Muntah
- Disorientasi atau linglung
- Kejang
- Penurunan kesadaran
Apa yang terjadi pada tubuh saat fungsi ginjal menurun?
Setiap hari tubuh menghasilkan zat yang disebut sebagai urea. Urea sendiri merupakan sisa hasil metabolisme protein yang setiap harinya dibuang melalui ginjal ke air kencing (urine). Urea dalam kadar yang normal seharusnya tidak menyebabkan gangguan. Namun, pada kondisi adanya gangguan ginjal, kadar urea bisa meningkat dan menyebabkan masalah atau keluhan.
Ketika gagal ginjal terjadi, baik akut maupun kronis, kadar urea bisa meningkat sangat tinggi karena fungsi ginjal untuk membuang urea berkurang. Akibatnya, terjadi penumpukan urea di dalam darah.
Ketika penumpukan urea di dalam cukup banyak hingga menimbulkan gejala, hal ini disebut sebagai uremia. Urea yang terlalu banyak dapat menyebabkan gangguan neurotransmiter (senyawa kimia alami) di dalam otak. Salah satunya adalah menurunnya kadar neurotransmiter GABA (gamma-aminobutyric acid).
Inilah mengapa gangguan pada ginjal bisa begitu berefek bagi tubuh Anda, bahkan pada otak yang letaknya bisa dikatakan cukup jauh dari ginjal.
Pemeriksaan yang dapat dilakukan
Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter akan menganjurkan beberapa pemeriksaan laboratorium seperti :
- Pemeriksaan fungsi ginjal, yaitu ureum dan kreatinin darah.
- Pemeriksaan kadar elektrolit darah untuk melihat apakah ada gangguan elektrolit atau tidak. Ini karena gangguan elektrolit juga dapat memberikan gejala yang mirip dengan ensefalopati uremikum.
- Pemeriksaan darah lengkap, untuk melihat apakah ada peningkatan sel darah putih yang menjadi salah satu tanda adanya infeksi dan melihat apakah terdapat anemia.
Selain ketiga pemeriksaan di atas, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan lain sesuai dengan hasil pemeriksaan masing-masing pasien.
Bagaimana cara mengobati ensefalopati uremikum?
Setelah diagnosis dipastikan, maka untuk menangani ensefalopati uremikum diperlukan cuci darah. Semakin cepat dilakukan cuci darah maka akan memberikan hasil yang lebih baik.Memastikan diagnosis uremia dengan cepat sebagai penyebab ensefalopati menjadi penting karena kondisi pasien dapat segera pulih dari gejala jika dilakukan cuci darah.Selain cuci darah, tergantung hasil pemeriksaan dokter, Anda juga mungkin butuh transfusi darah jika kadar hemoglobin rendah.