Berkesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi tak hanya menjadi idaman bagi mereka yang bermukim di kota metropolitan. Sebab anak-anak negeri yang berdomisili di bentangan geografis berkategori 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) juga memiliki hak serupa untuk membangun negeri.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menjembatani kesenjangan tersebut demi pemerataan hak pendidikan anak bangsa dari beragam titik di Indonesia. Salah satu wadahnya adalah ketersediaan deretan beasiswa berikut ini yang mengkhususkan kuota untuk pelajar dari daerah 3T. Dan, tak hanya dari satu kementerian saja bahkan hingga pemerintah daerahpun turut andil, lho.
Yuk, siapkan berkasnya dan beranikan diri untuk meraih mimpi!
1. Beasiswa Bidikmisi
Siswa/i yang menempuh pendidikan di daerah 3T nyaris semuanya dihadapkan pada kendala ekonomi. Hal tersebut berimbas terhadap prospek melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Padahal mereka terbilang berpotensi secara intelegensi.
Walaupun juga mematok prestasi dari calon penerimanya, akan tetapi Bidikmisi yang dinaungi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ini lebih menitikberatkan terhadap keterbatasan ekonominya. Nah, jadwal pendaftaran siswa & sekolah berlangsung dari Februari-September.
Persyaratannya pun terbilang mudah, lho. Diantaranya adalah usia maksimum untuk mendaftar yaitu 21 tahun, tidak mampu secara ekonomi, pendidikan orangtua/wali setinggi-tingginya S1 atau Diploma 4, berpotensi akademik baik berdasarkan rekomendasi objektif dan akurat dari Kepala Sekolah, dan tentunya dinyatakan lulus seleksi masuk perguruan tinggi. Selanjutnya, pendaftar akan mengikuti seleksi beasiswa di perguruan tinggi tersebut seperti verifikasi data dan wawancara.
Untuk informasi lebih lanjut dapat mengakses laman bidikmisi.belmawa.ristekdikti.go.id
2. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua dan 3T
Pada awalnya Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang digagas sejak 2012 silam ini hanya difokuskan kepada siswa/i yang berasal dari Provinsi Papua dan Papua Barat. Namun seiring dengan evaluasi yang dilakukan, akhirnya beasiswa ini juga menjangkau daerah 3T secara nasional.
Beasiswa ADik Papua dan 3T bertujuan memberikan kesempatan kepada anak Papua dan daerah 3T berprestasi untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana di 48 PTN dan 22 politeknik di seluruh Indonesia. Pada tahun 2017, ADik-3T sudah mencakup 50 Kab/Kota yang tersebar di daerah 3T, lho.
Pendaftar yang dapat mengikuti beasiswa ini harus berasal dari sekolah yang direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tersebut, serta mendapatkan rekomendasi dari kepala sekolah dan Pemda Kabupaten/Kota. Selanjutnya, calon penerima beasiswa diharuskan lulus ujian tulis untuk menentukan kelulusan mereka di perguruan tinggi. Beasiswa ini mendanai biaya pendidikan dan biaya hidup juga, nih.
Untuk mengakses informasi seputar beasiswa ini dapat mengunjungi laman ristekdikti.go.id
3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi
Nah, tak hanya jenjang sarjana saja yang diberi peluang beasiswa. Bagi mereka yang hendak melanjutkan ke level pascasarjana juga disediakan beasiswa yang mengakomodasi pelajar dari daerah 3T. Misalnya Beasiswa Pendidikan Indonesia atau yang lazim dikenal sebagai LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).
Beasiswa yang bernaung di bawah Kementerian Keuangan ini menyediakan 30% kuota beasiswanya setiap tahun untuk mereka yang berdomisili di daerah 3T melalui jalur 'Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi' yang dibagi menjadi tiga kategori yang dapat diisi oleh daerah 3T, nih.
Pertama, untuk kelompok masyarakat dari daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal. Kedua, kelompok masyarakat yang mengabdi di daerah perbatasan dan/atau daerah tertinggal. Ketiga, alumni penerima beasiswa Bidikmisi atau kelompok masyarakat berprestasi dari keluarga miskin.
Selain itu, persyaratan untuk kelengkapan berkas administrasi juga lebih dipermudah, lho. Misalnya salah satu berkas untuk persyaratan pendaftar reguler adalah minimal TOEFL 550 atau IELTS 6,5 sedangkan untuk jalur afirmasi dapat berupa skor dibawahnya. Bahkan kelak juga akan difasilitasi untuk pelatihan bahasa Inggris selama enam bulan hingga satu tahun. Tentunya pendaftar juga harus lulus seleksi seperti administrasi, Assesment online, substansi, hingga Persiapan Keberangkatan (PK).
Banyak fasilitas yang disediakan oleh beasiswa yang satu ini, deh. Nah, jadwal pendafatarannya dibagi dua periode, yakni penutupan pendaftaran Perguruan Tinggi tujuan dalam negeri jatuh pada April dan Perguruan Tinggi luar negeri adalah Juli.
Info selanjutnya bisa kamu baca di laman www.lpdp.kemenkeu.go.id.
4. Beasiswa Masyarakat Berprestasi
Kalau beasiswa yang merupakan salah satu kategori dalam program 'Beasiswa Unggulan' yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini tak hanya diperuntukkan bagi calon mahasiswa sarjana, magister, ataupun doktor saja melainkan mereka yang tengah menjalani perkuliahan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Walaupun tidak dicanangkan begitu spesifik untuk mengakomodasi calon penerima dari daerah 3T, akan tetapi beasiswa ini agaknya juga dapat diburu oleh pelajar yang terbatas bentangan geografis, kok. Akan tetapi memang harus siap dengan persyaratan yang terbilang cukup ketat baik untuk akreditasi institusi dan program studi, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), kecakapan berbahasa Inggris dibuktikan dengan TOEFL atau IELTS, dan lainnya.
Fasilitas yang ditawarkanpun menjanjikan jika dinyatakan lulus seleksi, lho. Apalagi untuk biaya pendidikan dan biaya hidup yang merupakan pertimbangan terbesar ketika memutuskan untuk melanjutkan studi bagi yang berkendala ekonomi. Nah, pendaftaran dibuka dalam dua gelombang yaitu pada Januari dan pada Juni.
Akses saja laman beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id untuk info lengkapnya, ya.
5. Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Islam (ADIKTIS)
Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Islam (ADIKTIS) ini diperuntukkan bagi pelajar berprestasi dari daerah 3T, tergolong dalam status ekonomi kurang mampu, berusia maksimal 24 tahun, dan bersedia tinggal di asrama atau pondok pesantren kampus yang dikelola oleh delapan Perguruan Tinggi Agama Islam yang menjalin kerjasama dengan Ditjen Pendidikan Islam dibawah naungan Kementerian Agama.
Proses seleksi beasiswa untuk jenjang sarjana tersebut berlangsung pada awal November dengan cara mendaftar di perguruan tinggi terkait atau melalui Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Diktis Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta lantai VI. Selanjutnya, para penerimanya akan mengikuti orientasi sebelum mengikuti masa perkuliahan dimulai.
Fasilitas yang disediakan oleh beasiswa ADIKTIS adalah biaya hidup, biaya pendidikan, serta pembinaan selama empat tahun masa studi. Informasi terkait dapat diakses melalui laman kemenag.go.id.
6. Beasiswa dari Pemerintah Daerah setempat
Selain beasiswa yang disediakan oleh beberapa kementerian tersebut, nyatanya juga ada bantuan pendidikan yang dianggarkan oleh beberapa pemerintah daerah, lho.
Salah satunya melalui kerjasama atau penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan institusi pendidikan tinggi terkait. Misalnya saja, seperti dilansir dari laman www.suaranusantara.com, pemerintah daerah seperti Kab. Nias Barat menganggarkan dana untuk memberi bantuan pendidikan bagi putra-putri berprestasi dari daerahnya yang lulus seleksi untuk menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen dalam rangka memenuhi kebutuhan dokter di kabupaten tersebut.
Nah, supaya lebih jelas tentu kamu harus giat mencari informasi tentang peluang bantuan pendidikan di daerah 3T itu, deh. Selamat berburu beasiswa! Semoga berhasil, ya.