Sebagai umat muslim tentu kita sudah nggak asing dengan kalimat “insya allah” yang sering kita lontarkan. Seringnya sih kalimat satu ini kita katakan ketika kita tidak ingin menepati suatu janji dengan seseorang. Sekilas terlihat biasa saja, karena memang sudah biasa kita dengar. Bahkan sebagian besar dari kita langsung paham ketika teman kita mengatakan “insya allah” maka sama saja artinya dengan jangan berharap sama gue. Bisa juga ketika kita janjian dan teman kita bilang “insya allah” maka artinya gue nggak bakal datang. Memang unik sekali pemahaman teman-teman kita yang ada di sekitar kita dalam memaknai suatu kalimat sampai melenceng jauh dari makna sebenarnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa kalimat “Insya Allah” berasal dari bahasa Arab yang mana memiliki arti jika Allah atau Tuhan menghendaki. Artinya di sini kita berusaha semaksimal mungkin sisanya Tuhan yang menentukan. Sama halnya dengan ketika kita membuat janji atau diundang teman kita dalam suatu acara dan kita mengatakan “Insya Allah” maka kita berusaha semaksimal mungkin untuk menepati janji yang kita buat atau berusaha semaksimal mungkin untuk datang memenuhi undangan teman kita itu.
Kita juga harus memahami bahwa “Insya Allah” merupakan janji tertinggi umat muslim, yang mana kita dituntut berusaha semaksimal mungkin dan Tuhan yang menentukan. Bukan malah sebaliknya, menjadikan kata “Insya Allah” sebagai dalih untuk mengingkari atau melanggar jajni yang sudah kita buat.
Nah buat kita yang sering bandel dengan memakai kata “Insya Allah” sebagai dalih untuk ingkar janji atau malas memenuhi ajakan teman segera berubah yuk. Jika dirasa kita nggak bisa tepat janji atau memang malas memenuhi ajakan teman, lebih baik jujur daripada berdalih dengan kata “Insya Allah.”
Semakin lama sering kita memakai kata “Insya Allah” sebagai dalih dan alasan untuk hal-hal yang nggak baik maka semakin berkurang makna yang sebenarnya. Nggak hanya itu aja, kasihan juga teman-teman kita yang sudah komitmen dengan memakai kata “Insya Allah” sesuai tempatnya. Nggak lucu juga dong karena nila setitik rusak susu sebelanga.