Mengonsumsi makanan sumber karbohidrat tinggi seperti nasi, pasta, mie, donat, kue dan biskuit akan membuat Anda gampang lapar. Tetapi tahukah Anda, ternyata makanan asin juga bisa membuat Anda jadi makan banyak? Apa kira-kira penyebabnya?
Kenapa makanan asin membuat tambah lapar?
Sebuah penelitian yang dimuat dalam The Journal of Clinical Investigation mengamati 20 partisipan pria yang berprofesi sebagai astronot di Rusia. Penelitian ini dilakukan guna memelajari keseimbangan natrium (garam) dalam tubuh untuk jangka panjang. Kosmonot yang berpartisipasi diminta untuk tinggal di sebuah ruang kapsul simulasi penerbangan antariksa. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok.
Kelompok pertama diteliti selama 105 hari dan yang lainnya 205 hari. Keduanya diberikan menu makanan yang identik kecuali kadar garamnya.
Selama penelitian, para peneliti mengubah jumlah garam dalam diet para kosmonot. Mulai dari diet natrium rendah yakni sekitar 2300 mg per hari, asupan normal sekitar 3.500 mg per hari, hingga puncaknya sebanyak 4.800 mg per hari. Meski kadar garamnya bervariasi, kadar kalori yang diberikan tetap sama.
Hasilnya, penambahan kadar garam pada makanan para kosmonot mengakibatkan rasa lapar yang meningkat. Mereka juga jadi minum lebih jarang.
Sebuah studi paralel yang dilakukan oleh peneliti yang sama dilakukan kembali, tapi kali ini pada tikus. Peneliti menemukan bahwa makanan yang kadar natriumnya lebih tinggi menyebabkan tikus untuk makan lebih banyak.
Kadar garam yang meningkat berpengaruh pada peningkatan kerja sistem metabolisme
Dalam penelitian ini, terbukti makan lebih banyak garam tidak membuat orang haus. Garam memicu mekanisme ginjal untuk menahan air dan menghasilkan urea – sebuah proses yang memakan energi, menyebabkan rasa lapar, tidak haus.
Namun meski kurang minum air putih, tubuh kita malah menghasilkan lebih banyak urin. Jadi, dari mana cairan ekstra itu berasal jika kita bahkan tidak minum apapun?
Ternyata manusia memiliki kemampuan untuk menghasilkan air dengan menghancurkan jaringan lemak dan otot tubuhnya sendiri. Inilah yang terjadi saat Anda makan banyak garam. Tingkat hormon glukokortikoid di tubuh Anda naik dan kondisi ini memicu pemecahan jaringan lemak dan otot.
Proses ini kemudian berujung pada pelepasan air yang membantu menyiram kelebihan sodium dari tubuh Anda. Semua aktivitas metabolik ini ternyata membakar energi ekstra dan kalori, sehingga membuat nafsu makan meningkat dan Anda merasa lapar lagi.
Terlebih, fakta menunjukkan rata-rata makanan asin tinggi kalori. Akibatnya, makan terlalu banyak garam bisa dengan mudah menambah asupan kalori lebih banyak dari yang Anda butuhkan.
Mengonsumsi garam boleh saja, asal….
Garam tidak menimbulkan efek negatif. Setiap orang membutuhkan asupan garam untuk keseimbangan cairan dan fungsi otot serta saraf.
Hanya saja, jika dikonsumsi berlebihan tentu akan jadi senjata makan tuan bagi kesehatan tubuh. Terlalu banyak makan makanan asin terkait dengan hipertensi, penyakit jantung, hingga diabetes.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan asupan garam maksimal yakni tidak lebih dari 2,3 gram (g) atau 2.300 miligram (mg) sodium per hari, atau sekitar 1 sendok teh.