Semua orang pasti pernah merasa cemas, termasuk kamu kan?
Cemas bisa muncul kapan saja dan di mana saja, misalnya ketika menghadapi ujian, meninggalkan rumah untuk waktu yang lama, atau bahkan ketika akan mempresentasikan tugas di depan kelas.
Perasaan cemas ini biasanya ditandai dengan fikiran yang sulit berkonsentrasi, tubuh menjadi sangat mudah lelah, munculnya perasaan tidak-sabaran, mudah tersinggung, jantung berdetak lebih keras, perut menjadi tidak enak, serta mulut yang selalu kering dan haus.
Meskipun rasa cemas pasti dialami oleh semua orang, tapi ternyata ada orang-orang tertentu yang lebih mudah merasa cemas.
Bagaimana jika saya bermain dengan kucing kemudian kucing tersebut mencakar muka atau bahkan mata saya?
atau
Saya cemas ketika akan membuka pintu kos-kosan pada malam hari karena imajinasi saya mengatakan akan ada orang jahat yang sudah menunggu di depan pintu
dan masih banyak lagi kecemasan-kecemasan lainnya.
Tapi ternyata, menurut penelitian bahwa orang-orang yang mudah merasa cemas ini kemungkinan besar adalah orang-orang yang jenius dan kreatif. Kenapa bisa begitu? Berikut penjelasannya.
Perasaan cemas membuat manusia lebih pintar
Orang-orang yang sudah nyaman dengan kondisinya biasanya akan berhenti berfikir
Tapi tidak bagi orang-orang yang mudah cemas. Misalnya ketika akan keluar rumah, kebanyakan orang merasa rumahnya sudah aman setelah pintu dan pagar terkunci. Tidak begitu halnya dengan orang yang mudah merasa cemas, mengunci pintu dan pagar tidaklah menjamin keamanan (terutama jika akan meninggalkan rumah dalam waktu lama).
Orang yang mudah cemas kemudian akan mencari solusi yang lebih pintar untuk memastikan keamanan rumah, seperti memasang CCTV & alarm, memberitahukan ke tetangga kalau akan berpergian dalam waktu lama atau meminta anggota keluarga untuk sementara menempati rumah yang akan ditinggalkan agar lebih aman. Solusi seperti ini hanya akan timbul dari orang-orang yang mudah cemas.
Mudah cemas membuat kamu selalu berfikir lebih maju
Orang yang mudah cemas pada dasarnya akan berfikir lebih maju dari pada orang-orang biasa. Seperti yang saya sebutkan di atas, kecemasan disebabkan karena adanya imajinasi. Imajinasi ini membantu orang-orang yang mudah cemas mengantisipasi kebutuhan yang akan datang.
Seperti ketika kamu mendapatkan kiriman uang dari orang tua, orang yang mudah cemas biasanya tidak hanya berfikir tentang bagaimana menggunakan uang tersebut agar pas dengan kebutuhan sehari-hari, tapi lebih jauh lagi, orang yang mudah cemas akan menyisihkan sebagian dari uang tersebut untuk kebutuhan mendadak di waktu mendatang, yang tentu tidak bisa diprediksi.
Banyak inovasi yang muncul diawali karena rasa cemas
Tidak bisa dipungkiri rasa cemas membuat manusia menjadi lebih kreatif dan inovatif. Adanya perasaan cemas ketika akan menghadapi SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) membuat orang-orang berinovasi dalam bidang pendidikan dengan membentuk lembaga pendidikan khusus untuk menghadapi SBMPTN. Padahal secara umum, materi yang diujikan di SBMPTN diambil dari mata pelajaran yang dipelajari di SMA dahulu.
Bayangkan jika Kang Emil tidak cemas mengenai gangguan keamanan terhadap warganya, tentu Panic Button tidak akan dibuat. Nah, itu tadi beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan dari perasaan mudah cemas. Tentu saja mudah cemas yang saya maksudkan di sini tidak sampai pada cemas yang sangat parah atau biasa disebut dengan Penyakit Anxietas.
Jika rasa mudah cemas yang kamu alami masih bisa dibilang wajar, maka mulai sekarang kamu harus mencoba untuk berfikir, kira-kira inovasi, penemuan atau hal apa yang bisa kamu ciptakan dari perasaan cemas tersebut?